Mitos keberadaan Suku Gaib di Indonesia, Benarkah Manusia Bisa Menikahi Orang Bunian?
Bunian: Orang bunian digambarkan sangatlah cantik, berpakaian gaya Asia Tenggara kuno, dan penampilannya hampir sama dengan manusia. (ilustrasi frans/ bing image creator al/ koranrb.id)--
BACA JUGA:Sejarah, Kebudayaan dan Adat Istiadat Suku Betawi, Begini Kisah Awal Kemunculannya
Apabila manusia yang disukainya tersebut termakan bujuk rayunya, maka ia kan mengikuti orang Bunian tersebut ke dunianya dan diajak menikah.
Hal lain yang dipercayai oleh masyarakat Melayu, orang Bunian ini dapat menikah dengan manusia serta memiliki anak gaib.
BACA JUGA:Sejarah dan Budaya Merantau Suku Madura, Kamu Sudah Tahu Belum?
Ketika manusia diculik oleh orang Bunian, kemungkinan kecil bisa kembali kerumahnya. Konon katanya apabila ada seorang laki-laki yang di anggap hilang oleh keluarganya karena dibawa perempuan Bunian ke dunianya dan di ajak untuk menikah.
Dalam hitungan waktu antara dunia orang Bunian dengan dunia nyata berbeda karena apabila seorang laki-laki yang diculik kembalai ke kampung halamannya, semua kerabatnya telah meninggal. Hal ini di akibatkan ia sudah terlalu lama pergi kedunia orang Bunian.
BACA JUGA:Tradisi Unik Panggil Nama orang Tua Memakai Nama Anak, Hingga Asal-Usul Suku Baduy
Mereka sering menyesatkan orang dihutan belantara dan menculik anak-anak, sehingga suku gaib ini sangat ditakuti.
Pada saat menjelang magrib, maka orang bunian akan keluar dari hutan, dimana pada zaman dulu anak-anak dilarang keluar rumah di waktu magrib.
BACA JUGA:Asal-Usul Hingga Tradisi Suku Tengger, Salah Satunya Upacara Kasada
Selain suka menyesatkan orang di hutan, ada tanda-tanda akan keberadaan mereka, yaitu terciumnya bau masakan yang sangat harum dan menggugah selera.
Hal tersebut merupakan pancingan dari orang Bunian dan sekaligus merupakan undangan kepada orang yang tersesat untuk memasuki perkampungan mereka.
BACA JUGA:Ciri Khas Suku Sunda, Sejarah dan Asal-Usul Serta Budayanya
Biasanya orang yang tersesat merasa diterima oleh masyarakat desa yang ramah.
Dengan adanya rumah-rumah penduduk dengan fasilitas pendukung lainnya, maka orang yang tersesat menganggap perkampungan orang Bunian ini sebagai perkampungan biasa.