4 Tokoh Politik Berpeluang Melawan Bupati Erwin, 3 Diantaranya Ketua Partai

Reporter: Zulkarnain Wijaya |

Editor: Riky Dwi Putra |

Minggu , 21 Jan 2024 - 22:16

4 tokoh politik berpeluang melawan Bupati Erwin Oktavian--IZUL/RB

4 tokoh politik berpeluang melawan bupati erwin, 3 diantaranya ketua partai                             bengkulu, koranrb.id - 4 tokoh politik berpeluang melawan bupati seluma erwin octavian dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) 2024. 3 diantaranya merupakan ketua partai politik. 
4 tokoh politik berpeluang melawan bupati erwin yakni ketua dprd seluma nofi eriyan andesca, anggota dprd seluma yudi harzan, sh, anggota dprd provinsi bengkulu billy sunardi dan ketua komisi ii dprd provinsi bengkulu jonaidi, sp. 
3 diantaranya merupakan ketua partai politik. seperti nofi eriyan andesca adalah ketua dpc pdip seluma, yudi harzan ketua dpd ii partai golkar seluma dan billy ketua dpd partai amanat nasional (pan) seluma.
sedangkan jonaidi meskipun bukan ketua partai politik, namun ia juga mempunyai posisi strategis sebagai wakil ketua dpd gerindra provinsi bengkulu. 
baca juga:karena 5 hal ini, erwin octavian diprediksi unggul di pilkada seluma
baca juga:pilkada bengkulu selatan : rival-rival petahana 
sebagai 1 dari 4 tokoh politik berpeluang melawan bupati erwin, nofi eriyan andesca nofi dinilai layak bersaing dalam kontestasi pilkada 2024 mendatang.
mengingat di bawah kepemimpinannya pdip mampu bersaing di dprd seluma dengan meraih 5 kursi pada pemilu 2019 lalu.
menanggapi pilkada, nofi mengaku belum dapat berbicara banyak meskipun namanya berpeluang di pilkada.
saat ini tokoh politik ini masih fokus untuk memenangkan pdip dan ganjar - mahfud di pemilu 2024.
baca juga:adu kuat 11 tokoh di pilkada rejang lebong 
baca juga:perang bintang pilkada benteng 
namun dirinya mengaku siap jika nantinya setelah pemilu, dipercaya oleh rakyat dan pdip untuk maju di pilkada seluma. 
"saat ini kita akan kejar hasil pemilu terlebih dahulu, untuk seluma kita targetkan 6 kursi di dprd. jika hasil penjaringan yang dilakukan oleh dpp pdip saya ditunjuk dan masyarakat mendukung, maka saya siap untuk berbicara di pilkada," ungkap nofi.
sementara toloh poltik kedua yang masuk dalam salah 1 dari 4 tokoh politik berpeluang melawan bupati erwin, yudi harzan yang juga menjabat sebagai ketua partai golkar kabupaten seluma  mengaku partai golkar sudah mengarahkan kadernya untuk maju pada kontestasi pilkada 2024.
namanya masuk dalam salah satu kader golkar yang berpotensi untuk dipertimbangkan baik sebagai calon bupati ataupun wakil bupati seluma.
baca juga:40 persen hibah pilkada untuk kpu belum terserap
baca juga:dana hibah pilkada masih 'ngendap' di kasda
selain itu juga dalam pemilu 2024, yudi yang saat ini merupakan ketua badan kehormatan dprd seluma akan mengambil langkah menjadi calon anggota dprd provinsi bengkulu dapil seluma.
jika nantinya hasil yang didapat memuaskan, maka peluang penunjukan yudi harzan sebagai pesaing di pilkada seluma kian membesar. 
"seluruh kader golkar merupakan yang terbaik, jadi siapapun kandidat yang ditunjuk tentunya harus siap, termasuk juga saya jika diberikan amanah,"singkat yudi harzan.
selain itu juga terdapat dua nama lain yang berpotensi maju dan disuarakan rakyat, yakni jonaidi  dan billy sunardi. kedua tokoh politik ini merupakan anggota dprd provinsi bengkulu daerah pemilihan (dapil) kabupaten seluma. 
baca juga:kpu seluma tolak dana hibah pilkada 2024 dicicil rp 1 miliar 
kerap hadirnya jonaidi di tengah masyarakat kabupaten seluma dalam beberapa kegiatan membuat namanya disebut-sebut mampu berbicara banyak di pilkada seluma mendatang.
terlebih lagi pengalamannya sebagai anggota dprd provinsi bengkulu selama 2 periode dirasa cukup mumpuni untuk menciptakan inovasi demi kemajuan seluma.
saat ini jonaidi juga menjabat sebagai wakil ketua dpd gerindra provinsi bengkulu dan ketua komisi ii dprd provinsi bengkulu.
sementara billy sunardi yang saat ini juga menjabat sebagai ketua dpd pan kabupaten seluma juga dianggap mampu untuk bersaing di pilkada 2024.
meskipun masih tergolong tokoh muda, track recordnya di pemilu 2019 lalu diapresiasi lantaran masih berusia muda namun mampu untuk bersaing merebut salah satu dari lima kursi dprd provinsi bengkulu dapil kabupaten seluma. 
baca juga:terkendala rekening, bawaslu terancam gagal terima anggaran pilkada 
baca juga:dana hibah pilkada 5 daerah sudah cair 
menanggapi 4 tokoh politik berpeluang melawannya dalam pilkada 2024 nanti, bupati erwin octavian tidak berkomentar banyak.
ia mengaku tersanjung banyak warga yang masih mendukung penuh dirinya untuk maju di pilkada seluma.
namun untuk saat ini erwin mengaku belum mempersiapkan apapun dan masih fokus terlebih dahulu terhadap seluruh pekerjaan yang masih tersisa di akhir masa jabatannya bersama wabup gustianto. 
erwin juga tidak menutup peluang "duet" kembali dengan pasangannya saat ini gustianto.
hal ini didukung juga dengan harmonisnya hubungan mereka saat menyapa warga di beberapa kegiatan di lapangan. baik melalui giat calendar of event maupun sapa warga. untuk kendaraan politiknya, erwin saat ini masih dipercaya menjabat sebagai ketua dpw ppp bengkulu, sedangkan gustianto menjabat sebagai ketua dpd perindo kabupaten seluma.
baca juga:dana hibah pilkada 40 persen disalurkan
baca juga:kpu rp 23 miliar, bawaslu rp 7 miliar, nphd pilkada kepahiang akhirnya diteken
"untuk saat ini kami masih akan terus melanjutkan semua pekerjaan yang tersisa dan satu persatu menuntaskan janji yang telah kami sampaikan.
terkait pilkada nantinya akan kita rembukkan terlebih dahulu bersama partai, keluarga dan melihat antusias warga. untuk peluang duet kembali insyaallah masih terbuka," tegas erwin octavian.
menurut pengamat politik yang juga sebagai wakil dekan bidang kemahasiswaan fisip unib, dr. mas agus firmansyah, m.si, semua tokoh tentunya berpeluang untuk bersaing di pilkada seluma.
namun petahana tentunya memiliki peluang yang lebih besar karena menguasai birokrasi, bahkan hampir setengah kemenangan biasanya sudah dipegang oleh petahana saat maju kembali karena memiliki kuasa.
namun tidak menutup kemungkinan jika ada tokoh potensial yang ingin maju, tentunya harus memiliki "modal" yang cukup untuk mengalahkan petahana.
baca juga:sempat tarik-ulur, akhirnya nphd pilkada kepahiang diteken siang ini
baca juga:kpu rp 23 miliar, bawaslu rp 7 miliar, nphd pilkada kepahiang akhirnya diteken
ada beberapa indikator yang harus dipertimbangkan oleh para tokoh sebelum maju di pilkada. diantaranya yakni peroleh suara parpol pengusung pada pemilu 2024 dan peraihan suara tokoh itu sendiri pada pemilu 2024 mendatang.
jika tidak memperhatikan perolehan pemilu dan tidak memegang datanya, maka tokoh tersebut sama saja dengan 'masuk jurang'. 
"karena sebelum maju pilkada, tentunya kita harus memperhatikan perahu yang akan menaungi, termasuk juga suara yang mampu diraih oleh para caleg yang juga akan maju pada pilkada. jika suaranya sedikit maka bagaimana akan meraih suara di pilkada,"ujar dr. mas agus firmansyah.
selain itu juga kepada petahana meskipun sudah memiliki peluang besar, namun tetap waspada untuk tantangan yang akan muncul baik internal maupun eksternal. selain itu indeks kepuasan masyarakat (ikm) juga harus dipertimbangkan sebelum memutuskan maju, karena ikm merupakan salah satu acuan.
jika skor ikm rendah terhadap kinerja pemerintah, maka artinya kinerja kepemimpinan petahana patut dipertanyakan.
baca juga:14 hari lagi, dana pilkada sudah bisa dibelanjakan 
baca juga:4 pemda belum teken nphd pilkada
"petahanan juga patut waspada terhadap adanya tokoh dari parpol yang menguasai pemilu 2024, terlebih lagi jika perolehan suara tokohnya cukup besar," tegas mas agus firmansyah.
sementara itu terkait tahapan pilkada seluma, komisioner kpu seluma, iwan setiawan mengatakan hingga saat ini kpu seluma belum melakukan tahapan apapun terkait pilkada lantaran masih menunggu petunjuk dari kpu ri.
selain itu juga saat ini pkpu terkait pilkada tingkat kabupaten/kota maupun provinsi se indonesia juga tengah digodok oleh pusat. hanya saja sejauh ini untuk jadwal pilkada berpeluang dilakukan di bulan november meskipun belum tau tanggal persisnya. pilkada serentak tahun ini akan diselenggarakan di 514 kabupaten/kota dan 38 provinsi di indonesia.
"hingga saat ini pada dasarnya kita masih menunggu petunjuk dari kpu ri, sementara ini untuk pilkada belum ada tahapan yang berlangsung," tegas iwan. (**)

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Rakyat Bengkulu, Senin 22 Januari 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan