Limbah Pasar Bisa Timbulkan Penyakit, Warga Minta Ini ke Pemkot
Limbah Pasar Bisa Timbulkan Penyakit, Warga Minta Ini ke Pemkot--ALVIN/RB
“Karena ini wilayah banyak anak-anak, jadi kita akan merancang siring ini agar tidak bau dan tidak membahayakan anak-anak,” ungkap Tomaiwan.
Siring yang akan mendapatkan perbaikan sepanjang 200 meter. Siring tersebut menghubungkan aliran limbah Pasar Jangkar Mas Pulau Baai langsung ke muara.
“Setidaknya sepanjang 200 meter, karena banyak persimpangannya, dan perlu dilakukan pengukurang agar limbah air tersbeut bisa mengalir,” ucap Tomaiwan.
Tomaiwan menyebutkan, saat dibiarkan terbuka, maka limbah pasar menimbulkan tidak sedap di perkampungan warga.
“Bukan hanya bau, bisa menyebabkan sakit, karena seperti lalat-lalat akan banyak berkumpul disini,” sebut Tomaiwan.
BACA JUGA:Ujikom Digelar Minggu Ini, Pejabat Pemprov Bengkulu Dievaluasi!
BACA JUGA:Pengembangan Kopi Replanting Masih Rencana
Dinas PUPPR Kota Bengkulu memastikan pembangunan ini masuk dalam perencanaan dan diprioritaskan. Untuk dana teresbut diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2024 untuk perbaikan dan pembuatan drainase.
“Kita dapat alokasi sebesar Rp1,5 miliar, dan akan kita ambil dari sana, dan kita pastikan masuk dalam prioritas dan akan diselesaikan hingga pertengahan tahun,” ucap Tomaiwan.
Ia mengimbau agar masyarakat dapat bersabar hingga perbaikan akan dimulai. Ia juga berpesan agar masyarakat bisa mendukung pembangunan tersebut.
“Mohon maaf bila akan mengganggu aktivitas warga saat pembangunan dilakukan, dan kita harapkan dukungan dari masyarakat,” tutupnya.
Kios di Pasar Jangkar Mas yang baru saja selesai dibangun sudah ditempati pedagang sejak 21 Januari 2024.
Ini sesuai dengan arahan dari Kementerian Perdagangan RI yang mengizinkan pedagang masuk sementara di Pasar Jangkar Mas.
Saat ini, total ada 79 lapak atau kios di Pasar Jangkar Mas yang disiapkan untuk pedagang. Sehingga ada 79 pedagang yang sudah mulai berjualan di Pasar Jangkar Mas tersebut.
BACA JUGA:5 Strategi Kemenperin Dongkrak Kinerja Industri Furnitur