Mitos Desa Lawang Agung, Diselubungi Tabir Gaib, Sulit Ditemukan Oleh Penjajah

Desa Lawang Agung, Diselubungi Tabir Gaib. Foto ilustrasi fran sinatra/ bing image creator ai/ koranrb.id--

Dimana keadaan Sungai yang jernih tersebut, akan berubah warnanya menjadi keruh.

"Konon air sungai Ayek Kegho (Air Keruh) akan berubah warnanya menjadi kuning dan keruh, pada saat hujan", ungkap Matsah.

Selain akibat dari hujan turun, mitosnya ada juga pergerakan naga yang berdiam diri di dalam hulu sungai yang berada di Bukit Barisan.

BACA JUGA:Ada Korban Lain di Perkara Penipuan Calon Bintara, Rugi Rp300 Juta, Korban Sita Sertifikat Rumah Terdakwa

BACA JUGA:Menilik Suku Bawean dan Budaya Perantaunya yang Terkenal

Akibat dari pergerakan ular naga disertai hujan yang deras itulah, maka sungai tersebut dinamakan dengan nama "Ayek Kegho" atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Sungai Air Keruh.

4. Tebat (Danau) Munting

Di Pasemah Air Keruh (Paiker)  banyak sekali di jumpai tebat (danau) yang berada di dataran tinggi.

BACA JUGA:Kajari Kaur dan Dua Penyidik Hadir jadi Saksi Perkara OOJ, JPU Tunjukkan Bukti Chat WA

BACA JUGA:Sejarah, Kebudayaan dan Adat Istiadat Suku Betawi, Begini Kisah Awal Kemunculannya

Dimana tebat (danau) ini berupa cekungan yang menampung air air hujan ataupun sungai dari atas dan mengalirkan kembali pada sungai yang berada di dataran lebih rendah.

Tebat (danau) ini berada di wilayah perkebunan yang diberi nama (Tebat Munting) sesuai dengan nama danau yang ada di perkebunan warga tersebut.

BACA JUGA:Distribusi SPPT PBB-P2 Dikejar Maret

BACA JUGA:Sejarah dan Budaya Merantau Suku Madura, Kamu Sudah Tahu Belum?

Umumnya masyarakat penanam kopi di wilayah “Tebat Munting” tersebut.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan