Lupakan Beda Pilihan Capres, Kalahkan Australia Tak Mudah

OPTIMIS: Tak mudah bagi timnas Indonesia kalahkan Australia sebagaimana membabat Vietnam. Butuh dukungan doa kita semua. Sumber Foto: Bola.net.--

"Kami sangat bersyukur, hari ini saya sangat happy. Terima kasih banyak," ungkap Shin Tae Yong, dikutip dari situs resmi PSSI.

Indonesia bisa dikatakan lolos dari lubang jarum. Kegagalan Oman mengalahkan Kirgistan (1-1) membuat Tim Merah Putih berhak atas tiket terakhir babak 16 besar dari jalur perinkat ketiga terbaik. 

Meski Indonesia hanya meraih satu kemenangan, saat melawan Vietnam (1-0). Dalam dua laga lainnya, Tim Garuda dikalahkan Irak (1-3) dan Jepang (1-3).

Sementara itu, Australia lolos sebagai juara grup B. Mereka dua kali menang (atas India dan Suriah) dan sekali seri (vs Uzbekistan) dalam tampilan di babak penyisihan grup.

Laga melawan Australia lusa itu juga merupakan pertemuan pertama Indonesia dan Australia dalam kurun 14 tahun terakhir. Sebelumnya Tim Merah Putih menyerah 0-1 dalam kualifikasi Piala Asia 2011 di Brisbane pada 3 Maret 2010.

BACA JUGA:Kisah Sukses Peluang Bisnis Digitalisasi Bank Mandiri Dibagikan dalam AFF 2024

Total, sejak 1967, Indonesia sudah 18 kali menghadapi Australia, tapi baru satu kali menang, sebaliknya menelan 14 kekalahan.

Satu-satunya kemenangan yang dipetik Indonesia dari Australia terjadi pada 30 Agustus 1981 dalam laga kedua kualifikasi Piala Dunia 1982 di Surabaya, manakala Herry Risdianto mencetak gol semata wayang 

Kiprah Australia dalam Piala Asia sendiri baru dimulai pada 2007, atau setahun setelah mereka bergabung dengan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) pada 2006.

Australia juga mengikuti putaran final Piala Asia 2011, 2015, dan 2019. Dalam empat keikutsertaan terdahulunya itu, Australia selalu mencapai perempat final, bahkan dua kali masuk final pada 2011 dan 2015. Pada edisi 2015 kala menjadi tuan rumah itu, Australia menjuarai Piala Asia untuk pertama kalinya. 

Meski menempati posisi bagus dalam ranking Asia, skuad Australia kalah gemerlap dari pada Jepang yang bertaburan pemain-pemain bintang yang bermain di liga-liga utama Eropa, termasuk Liga Premier Inggris, Liga Spanyol dan Bundesliga.

Mayoritas anggota skuad Australia juga memang bermain di luar negeri, tapi kebanyakan bukan liga utama.

Kapten mereka, kiper Mathew Ryan yang bermain untuk AZ Alkmaar di liga Belanda, mungkin satu dari tiga pemain paling menonjol dalam skuad Australia.

Dua lainnya adalah gelandang Aiden O'Neill yang berkostum Standard Liege di Belgia, dan bek tengah Harry Souttar yang membela Leicester City di Inggris dan musim ini terdegradasi ke Liga Championship.

Di atas kertas, Australia lebih kuat dari Indonesia. Namun, laga melawan Jepang bisa mengimbuhkan kepercayaan diri yang besar kepada Merah Putih bahwa Jordi Amat dan tim bisa melangkah lebih jauh lagi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan