Pengusulan Bantuan Harus Imbangi Kemampuan

KORANRB.ID - Anggota DPRD Kabupaten Lebong, Wilyan Bachtiar, S.IP meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebong dalam pengusulan bantuan ke pusat harus diimbangi dengan kemampuan daerah dalam mengelolanya. Salah satunya program bantuan pertanian. 

Soalnya beberapa bantuan pertanian yang selama ini disalurkan ke Lebong tidak terkelola maksimal. Bukan karena bibit atau peralatan pertanian yang buruk, namun karena pemahaman petaninya yang belum optimal.

''Misalnya yang diberikan itu bibit unggul padi varietas A, namun hasilnya tidak maksimal karena petaninya yang belum begitu paham cara tanam yang dianjurkan,'' kata Wilyan.

BACA JUGA:Akseptor Lebih Minati KB Suntik

Agar tidak mubazir dan memberikan manfaat maksimal bagi petani, Wilyan berharap Pemkab Lebong melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang rutin menerima bantuan memaksimalkan kemampuan. 

Misalnya untuk Dinas Pertanian bisa membuat program pelatihan atau bimbingan teknis cara bertanam yang baik untuk varietas yang tanaman yang diberikan. 

''Teknisnya bisa dengan mendatangkan ahli pertanian dari kementerian yang membidangi,'' jelas Wilyan. 

Atau bisa juga mengirimkan tenaga teknis yang disaring dari kelompok tani untuk belajar ke pusat. Ia sendiri yakin salah satu faktor yang menyebabkan kurang maksimalnya bantuan yang diberikan pusat ke daerah  karena minimnya pengetahuan OPD dalam mengelola bantuan.

BACA JUGA:Prioritas Dana Desa untuk Peningkatan SDM, Juga untuk 3 Hal Ini

''Ini PR (pekerjaan rumah, red) yang harus kita pecahkan bersama,'' ungkap Wilyan. 

Sementara Kepala Disperkan Kabupaten Lebong, Hedo Parindo, SE mengaku setiap tahun pihaknya melaksanakan penyuluhan pertanian. 

Targetnya setiap petani harus bisa memaksimalkan panen dengan menanam komoditi pertanian yang sesuai dengan potensi alam serta pengetahuan yang dimiliki setiap petani.

''Untuk Lebong potensi pertanian yang paling menjaniikan adalah padi dan kopi,'' demikian Hedi.