Sejarah Tahun Baru Imlek, Berawal dari Hewan Pemangsa Manusia
Warga etnis Tionghoa sedang beribadah menyambut tahun baru imlek di Kampung Cina Kota Bengkulu tahun 2023 lalu. (foto: KORANRB.ID)--
Namun sebagian masyarakat Tionghoa percaya bahwa Tahun Baru Imlek berasal dari Dinasti Shang yakni 1600-1046 Sebelum masehi (SM).
Berawal saat orang sedang menggelar upacara pengorbanan untuk menghormati dewa dan leluhur di awal atau akhir setiap tahun.
BACA JUGA:ETLE Kembali Diterapkan, Puluhan Kendaraan Terjaring!
Sementara istilah Nian pertama kali muncul pada Dinasti Zhou yakni pada tahun 1046-256 (SM).
Saat masa itu, mempersiapkan persembahan korban untuk lelulur dan dewa sudah menjadi kebiasaan. Ditambah tradisi menyembah alam untuk memberkati panen pada setiap pergantian tahun.
Adapun Tanggal festival Imlek, hari pertama dan bulan pertama dalam kalender lunar China, ditetapkan pada Dinasti Han yakni tahun 202 SM - 220 Masehi.
Kegiatan perayaan tertentu menjadi populer saat itu berupa embakar bambu untuk membuat suara retakan yang keras.
BACA JUGA:Harlah ke-101 NU akan Dihadiri Jokowi, Ini Rincian Rangkaian Agenda
Kemudian berlanjut pada dinasti Wei dan Jin 220-420 Masehi. Tidak hanya me nyembah dewa dan leluhur saja, namun juga dilakukan kegiatan untuk menghibur diri.
Diantaranya bersih –bersih rumah, berkumpul bersama keluarga, makan malam hingga begadang.
Festival musim semi atau Tahun Baru Imlek akhirnya semakin cepat berkembang pada Dinasti Tang yang ditandai dengan adanya kemakmuran ekonomi dan budaya.
Saat ini, tradisi tahun baru imlek sudah jauh semakin berkembang. Tidak hanya menyalakan petasan, namun juga menggelar kegiatan saling mengunjungi keluarga, saudara maupun teman.
Makan pangsit menjadi bagian terpenting dalam perayaan ini. Ditambah dengan hiburan tarian naga dan barongsai serta pertunjukkan lampion.