PTN BH Bukan Komersialisasi, Muncul Usul Subsidi Silang Melalui Biaya Kuliah Tunggal

Plt Dirjen Diktiristek Kemendikbudristek, Nizam--sumber ngopibaeng.id

BACA JUGA:Budidaya Ikan Kolam Terpal, Modal Minimalis Hasil Memuaskan

Sejauh ini pun, menurut dia, tidak ada UKT yang melampaui standar di instansi yang dipimpinnya. Termasuk UKT untuk fakultas kedokteran (FK).

Nasih memberi masukan mengenai standar UKT itu dengan harapan bisa membantu para mahasiswa. Dia mengusulkan agar standar UKT tidak dinilai per prodi, tapi per PTN.

Dengan begitu, akan ketemu biaya per mahasiswa pada satu PTN BH.

”Bukan apa-apa. Ada banyak prodi yang BKT-nya (biaya kuliah tunggal, Red) tinggi, tapi mahasiswanya tidak tertarik dan pasti nggak sanggup mbayar setinggi itu,” paparnya.

BACA JUGA:Hasil dan Prediksi Lengkap Perempat Final Piala Asia 2023, Perebutkan 2 Tiket Semifinal

Jadi melalui skema tersebut, prodi-prodi tertentu yang market-nya bagus bisa ditoleransi untuk melampaui BKT.

Sedangkan prodi-prodi yang pasarnya lemah seperti keperawatan, sejarah, antropologi, akuakultur, sosiologi, dan lainnya bisa saja dibebaskan dari UKT atau UKT-nya rendah.

”Dengan demikian, terjadi subsidi silang tidak hanya dalam satu prodi, tapi juga antarprodi,” jelasnya. 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan