Setiap OPD Wajib Punya Pojok Baca, Ini Tujuannya
DOK/RB SERAHKAN: Penyerahan hadiah lombah perpustakaan OPD yang diselenggarakan pada 2023.Setiap OPD wajib punya Pojok Baca.--Dokumen Rakyat Bengkulu
BENGKULU, KORANRB.ID - Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu diminta untuk menyediakan pojok baca atau perpustakaan khusus.
Pojok baca ini disediakan untuk memenuhi kebutuhan literasi kepegawai dan sebagai implementasi undang-undang tentang perpustakaan khusus.
Ini disampaikan Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Bengkulu, H. Meri Sasdi, M.Pd melalui Kepala Bidang Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca DPK Provinsi Bengkulu, M. Multazam, S.Pd, M.Pd.
"Tiap OPD Wajib memiliki perpustakaan, setidaknya kalaupun bukan perpustakaan dia berupa pojok baca," kata Multazam, Selasa 6 Februari 2024.
BACA JUGA:Petani Menjerit Karena Harga Pupuk Naik, Sistem Biosaka Belum Banyak Diminati
Menurutnya, imbauan perpustakaan dan pojok baca tersebut, harus disampaikan sejak awal tahun agar memberikan ruang untuk setiap OPD mempersiapkan perpustakaan dan pojok bacanya.
Di akhir tahun biasanyanya akan dilakukan lomba perpustakaan dan pojok baca terbaik di setiap OPD yang ada di lingkup Pemprov Bengkulu.
"Kita akan mengadakan lomba perpustakaan antar OPD, pelaksanaannya sekitar bulan September atau oktober mendatang," ujarnya.
BACA JUGA:Gelar Operasi Pasar Murah, Gubernur Rohidin Pastikan Stok Beras Aman
Jika berkaca dari perlombaan perpustakaan dan pojok baca tahun 2023 lalu, Multazam menyebut jika masih banyak OPD di lingkungan Pemprov Bengkulu yang tidak ikut berpartisipasi.
Bahkan masih ada beberapa OPD yang tidak memiliki perpustakaan ataupun Pojok baca.
Sehingga dengan mengacu kembali pada undang-undang 43 tahun 2007 tentang perpustakaan, amaka OPD yang belum memiliki perpustakaan agar segera mempersiapkan.
"Kami menghimbau melalui pak gubernur agar setiap OPD memiliki perpustakaan khusus baik perpustakaan atau pojok baca," ujarnya.
BACA JUGA:Ajukan Pendanaan Riset Rp 699 Miliar, Ada 8 Skema Pendanaan Riset BRIN + LPDP