Hingga Februari 2024, Ada 2 Kabupaten di Provinsi Bengkulu Belum Dapat Pupuk Subsidi, Ini Penyebabnya

PUPUL: Hingga Februari ini, untuk pupuk jenis NPK dan Urea baru tercatat delapan kabupaten yang menerima, kecuali Kabupaten Rejang Lebong dan Kabupaten Lebong. ABDILATUL FATWA/RB.--

Namun usulan bibit belum sampai juga, dengan demikian kata Heriyadi para Poktan akan melakukan langkah menggunakan persedian bibit pribadi, dengan persentase yang biasa dihitung tingkat keberhasilannya.

“Kalau tak ada bibit yang kami akan bergerak mandiri saja,” tegasnya.

Bukan hanya persoalan bibit, tetapi usulan pupuk juga sudah pernah diajukan para Poktan, namun untuk 2024 ini belum turun.

“Pupuk juga pernah kami ajukan tapi memang belum ada kejelasan prihal kapan turun,” jelasnya.

Di tempat berbeda, Kepala Bidang (Kabid) Tanaman Pangan dan Hortikultura, Dispangtan Kota Bengkulu, Linda Asmarni membenarkan terkait adanya usulan pengadaan bibit bagi petani di Kota Bengkulu.

Dari data Calon Petani dan calon Lokasi (CPCL) Kota Bengkulu itu untuk seluruh Poktan, usulan itu kemudian diteruskan ke tingkat Provinsi.

Namun memang belum ada kejelasan prihal bantuan bibit itu kapan akan disalurkan.

Tetapi Linda menyebutkan, pihaknya akan terus berupaya untuk berkoordinasi. Pasalnya, usulan bantuan bibit ini persetujuannya ada di provinsi.

“Ya para petani sudah mengusulkan pada kami prihal bantuan bibit padi. Tetapi kami masih berupaya mengkomunikasikan pada Dinas Ketahan Pangan dan Pertanian Provinsi, namun belum ada kabarnya,” jelas Linda.

Terkait usulan pupuk subsisi, dijelaskan Kabid Penyuluh Sarana dan Prasarana, Dispangtan Kota Bengkulu, Salman alokasi pupuk 2024 itu di ajukan pada 2023 lalu.

Dan akan di ditindak lanjuti pada 2024 ini. Namun tidak bisa turun dengan jumlah yang sama seperti yang diusulkan.

Sebab kata Salman, di pusat, akan diinput data petani dan dicocokan hitung-hitungannya, kemudian keluarlah jumlah yang akan turun untuk per hektare tanah petani.

“Jumlah pupuk nantinya akan dihitung di pusat untuk diturunkan ke daerah melalui Pemerintah Provinsi. Kemudian ke kabupaten atau kota, lalu ditempatkan ke gudang pupuk masyrakat petani di kecamatan masing-masing,” jelasnya.

Diterangkan Salman, pupuk subsidi yang akan direalisasikan 2024 ini dibagi menjadi 3 jenis merek. Yakni, Nitrogen Fospor Kalium (NPK), Higroskofis (UREA) dan NPK Formula Khusus.

Masing-masing pupuk ini akan di distribusikan per tahun sejumlah NPK 151 ton, UREA 129 ton.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan