2.000 Hektare Lahan Disiapkan Untuk Program Upsus Jagung

BIMTEK: BSIP Bengkulu menggelar bimbingan teknis untuk penguatan kapasitas penerapan standar pertanian mendukung upsus percepatan tanam peningkatan produksi jagung 2024.-foto: arie saputra wijaya/koranrb.id-

“Selain itu, di sini juga terdapat tegalan seluas 8.200 hektare. Sementara itu, jumlah kelompok tani mencapai 1.315 kelompok. Dengan adanya potensi tersebut, kita optimis bahwa pengembangan tanaman jagung seluas 2.000 hektare di Kabupaten Rejang Lebong dapat terealisasi,” beber Zulkarnain.

Di sisi lain, Staf Ahli Bupati Rejang Lebong Ir. Amrul Eby mengakui potensi pertanian di Kabupaten Rejang Lebong dapat dianggap sebagai paket lengkap karena mencakup berbagai komoditas seperti padi, sayur-sayuran, hortikultura, ternak, dan perkebunan.

BACA JUGA:Satgas Pangan Datangi Gudang Bulog

Untuk itu, dia berharap banyaknya program terkait sektor pertanian yang didapat Kabupaten Rejang Lebong selama ini, bisa meningkatkan produktivitas hasil pertanian daerah, khususnya saat ini yang tengah difokuskan adalah tanaman jagung.

“Selama ini pertumbuhan produksi jagung kita masih kalah dibandingkan kopi, sayuran dan palawija lainnya. melalui program ini kita berharap kedepan komoditi jagung lokal Rejang Lebong bisa menjadi salah satu sektor pertanian unggulan daerah,” harap Eby.

Disisi lain, selain saat ini tengah fokus pada pengembangan komoditi jagung, Pemkab Rejang Lebong juga tengah fokus pada pengembangan komoditi aren yang masuk dalam potensi unggulan lokal.

Banyaknya potensi tanaman aren di Kabupaten Rejang Lebong, membuat Pemkab Rejang Lebong dalam beberapa tahun terakhir ini menetapkan jenis tanaman ini sebagai komoditi unggulan daerah, dan masuk dalam prioritas pengelolaan sektor pertanian lokal. 

Bahkan berdasarkan catatan Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan), luas perkebunan aren di wilayah Rejang Lebong mencapai 2.301 hektare.

Seperti yang diungkapkan Kepala Distankan Kabupaten Rejang Lebong Ir. Zulkarnain, MT, bahwa tanaman aren merupakan komoditas unggulan Kabupaten Rejang Lebong selain kopi dan aneka sayuran.

Luas perkebunan rakyat di Kabupaten Rejang Lebong saat ini bertambah 21 hektare dari tahun sebelumnya.

"Tanaman aren ini tersebar dalam 15 kecamatan di Kabupaten Rejang Lebong, kendati luasannya berbeda-beda tergantung dengan agroklimat masing-masing kecamatan dan biasanya ditanam pada batas-batas lahan," jelas Zulkarnain.

Ia mengatakan dari luasan kebun aren yang ada di Kabupaten Rejang Lebong, setiap tahunnya bisa memproduksi gula semut dan gula aren cetak mencapai 5.443,8 ton atau rata-rata produksi dalam setiap hektarenya sebanyak 2,2 ton per tahun.

Selain itu usaha perkebunan aren ini telah menyerap lapangan pekerjaan hingga 4.857 orang petani atau perajin gula aren.

Sementara itu, untuk pengembangan tanaman aren, saat ini Kabupaten Rejang Lebong sudah memiliki varietas aren lokal unggul yang dinamakan Semulen ST-1 dan sudah dilepas Kementerian Pertanian pada 2018 lalu, di mana bibitnya sudah dilakukan penangkaran oleh masyarakat setempat.

"Penangkar bibit aren ini sudah bisa menjualnya ke luar daerah, dan sudah banyak yang membelinya baik dalam wilayah Provinsi Bengkulu maupun ke provinsi lainnya mulai dari Aceh, Kalimantan, Jawa hingga Bali sudah membeli bibit aren kita ini," papar Zulkarnain.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan