Exxon Rencanakan 7 Pengeboran Minyak Lagi Hingga 2025
BLOK CEPU: Arifin Tasrif (dua dari kiri) didampingi Carole Gall di lapangan Banyu Urip, Blok Cepu, Bojonegero, Jawa Timur.-foto: kementerian esdm/koranrb.id-
KORANRB.ID – Tajak sumur infill carbonate dan clastic yang dilakukan ExxonMobil Cepu Ltd (EMCL) di Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu, Bojonegoro, telah dilakukan akhir pekan lalu.
Selanjunya, EMCL akan melakukan 7 pengeboran lagi hingga 2025.
Dalam kesempatan itu, Menteri ESDM Arifin Tasrif mengapresiasi EMCL yang mampu menjaga produksi blok tersebut.
Awalnya, potensinya adalah 400 juta barel.
Sementara sampai saat ini sudah menghasilkan 630 juta barel. Dan, jumlah itu bisa meningkat hingga 1 miliar barel.
’’Saat ini direncanakan ada tujuh pengeboran, jika dibandingkan 8 tahun lalu tidak ada sama sekali pemboran. Harapannya, lapangan clastic memiliki potensi yang sama dengan lapangan carbonat yang memiliki potensi hingga 1 miliar barel,’’ jelasnya.
Dia berharap, kegiatan pengeboran sumur infill dan clastic akan menambah 20 ribu hingga 30 ribu barel per hari.
BACA JUGA:Reses Usai, Hak Angket Segera Diajukan, Timnas Amin Susun Draf Usulan
BACA JUGA:Ini Jadwal Keberangkatan CJH Bengkulu
Sehingga, bisa menahan laju penurunan produksi.
’’Kita terus melakukan kerjasama dengan Exxon, termasuk kerjasama carbon capture dan rencana investasi Exxon lainnya di Indonesia. Kita berharap banyak dengan output yang semaksimal mungkin dari lapangan Cepu,’’ tuturnya.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menambahkan, produksi lapangan Banyu Urip telah melampaui yang ditargetkan dalam plan of development (POD).
’’Tajak sumur infill carbonate lapangan Banyu Urip adalah upaya lanjutan yang dilakukan oleh SKK Migas dan Exxon Mobil selaku operator untuk meningkatkan produksi minyak sebesar 42 juta barel dengan tetap memperhatikan kemampuan dan daya dukung reservoir yang ada,’’ terang Dwi.
Dia mengapresiasi EMCL dan Pertamina Drilling Service Indonesia yang mampu memenuhi komitmennya untuk menjalankan kegiatan drilling campaign.