Prediksi BMKG! Hujan Lebat di Wilayah Bengkulu Berpotensi Terjadi Hingga 5 Hari ke Depan

Reporter: Sumarlin |

Editor: Sumarlin |

Sabtu , 09 Mar 2024 - 10:17

CUACA: Hujan sedang dan lebat diprediksi akan melanda wilayah Bengkulu hingga 5 hari ke depan.-foto: koranrb.id-

Peristiwa ini berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum.

Berdasarkan pantauan data water level dan prediksi pasang surut, banjir pesisir (rob) berpotensi terjadi di beberapa wilayah pesisir Indonesia.

Diantaranya wilayah pesisir yang terkena banjir rob yakni Pesisir Sumatera Utara, Pesisir Kepulauan Riau, Pesisir Banten, Pesisir Jawa Tengah, dan Pesisir Jawa Timur.

Selanjutnya, Pesisir Kalimantan Barat, Pesisir Sulawesi Utara, Pesisir Maluku Utara.

Potensi banjir rob dapat berbeda waktu (hari dan jam) di tiap wilayah.

Namun secara umum berdampak pada aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir.

Seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat.

Guswanto mengatakan BMKG akan terus memantau kondisi cuaca dan perubahannya berdasarkan data dan analisas terkini.

Untuk itu, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan melakukan langkah-langkah antisipatif terhadap peningkatan curah hujan yang berpotensi terjadi dalam seminggu ke depan.

Caranya dengan terus memperbarui informasi prakiraan dan peringatan dini cuaca dari BMKG

Informasi tersebut dapat diperoleh lewat aplikasi iOS dan android "Info BMKG".

Selain itu bisa melalui website BMKG, https://www.bmkg.go.id, untuk prakiraan cuaca hingga level kecamatan.

Bisa juga melalui akun media sosial @infobmkg, call center 196 BMKG, atau dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat.

prediksi bmkg! hujan lebat di wilayah bengkulu berpotensi terjadi hingga 5 hari ke depan                            koranrb.id – wilayah provinsi bengkulu diprediksi masih akan dilanda hujan sedang dan lebat hingga 5 hari ke depan.
berdasar rilis yang dikeluarkan badan meteorologi, klimatologi dan geofisika (bmkg) potensi hujan sedang dan lebat dapat terjadi hingga 14 maret 2024.
selain hujan, intensitas cuaca juga akan disertai kilat dan angin kencang.
wilayah-wilayah yang berpotensi hujan ini meliputi wilayah sumatera, jawa, bali, kalimantan, sulawesi, papua.
untuk wilayah sumatera diantara aceh, sumatera utara, sumatera barat, riau,  kepulauan riau, jambi, bangka belitung, sumatera selatan, bengkulu, dan lampung.
baca juga:7 cara melatih anak berpuasa, para orangtua wajib tahu dan terapkan 
wilayah jawa meliputi, banten, jawa barat, dki jakarta, jawa tengah, yogyakarta, jawa timur.
selanjutnya wilayah bali, nusa tenggara barat, nusa tenggara timur, kalimantan barat, kalimantan tengah, kalimantan timur, dan kalimantan selatan.
sedangkan wilayah sulawesi diantaranya, sulawesi selatan, sulawesi tengah, sulawesi tenggara, sulawesi barat. 
termasuk juga wilayah maluku, papua barat dan papua.
deputi bidang meteorologi bmkg ri, guswanto, m.si dalam rilisnya juga menyebutkan bakal terjadinya potensi banjir di wilayah pesisir.
banjir ini disebabkan adanya fenomena super new moon atau fase bulan baru yang bersamaan dengan perigee atau jarak terdekat bulan ke bumi.
baca juga:3 bulan pasca pengumuman, pppk belum terima nip, dewan dorong ini
hal ini akan terjadi pada tanggal 10 maret 2024.
peristiwa ini berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum. 
berdasarkan pantauan data water level dan prediksi pasang surut, banjir pesisir (rob) berpotensi terjadi di beberapa wilayah pesisir indonesia.
diantaranya wilayah pesisir yang terkena banjir rob yakni pesisir sumatera utara, pesisir kepulauan riau, pesisir banten, pesisir jawa tengah, dan pesisir jawa timur.
selanjutnya, pesisir kalimantan barat, pesisir sulawesi utara, pesisir maluku utara.
potensi banjir rob dapat berbeda waktu (hari dan jam) di tiap wilayah.
namun secara umum berdampak pada aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir.
baca juga:naskah akademik hak angket selesai, mahfud md: hak angket tak terkait dengan pemakzulan
seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat.
guswanto mengatakan bmkg akan terus memantau kondisi cuaca dan perubahannya berdasarkan data dan analisas terkini.
untuk itu, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan melakukan langkah-langkah antisipatif terhadap peningkatan curah hujan yang berpotensi terjadi dalam seminggu ke depan.
caranya dengan terus memperbarui informasi prakiraan dan peringatan dini cuaca dari bmkg
informasi tersebut dapat diperoleh lewat aplikasi ios dan android "info bmkg".
selain itu bisa melalui website bmkg, https://www.bmkg.go.id, untuk prakiraan cuaca hingga level kecamatan.
bisa juga melalui akun media sosial @infobmkg, call center 196 bmkg, atau dapat langsung menghubungi kantor bmkg terdekat.
baca juga:harga mahal di pantai panjang, dispar turunkan tim lakukan ini
berdasarkan rilis bmkg sebelumnya, potensi hujan sedang-lebat dapat terjadi hingga tanggal 8 maret 2024 di beberapa wilayah indonesia. 
hal itu sebagai akibat adanya signifikansi dinamika atmosfer yang dapat meningkatkan potensi cuaca ekstrem.
berdasarkan prediksi tersebut, untuk wilayah bengkulu sudah terjadi hujan lebat sejak seminggu belakangan hingga sabtu pagi, 9 maret 2024.
oleh sebab itu, berdasarkan analisis cuaca terkini, bmkg mengidentifikasi masih adanya potensi peningkatan curah hujan di beberapa wilayah termasuk provinsi bengkulu.
dinamika atmosfer yang dapat memicu peningkatan curah hujan tersebut antara lain, aktivitas madden julian oscillation (mjo) serta fenomena gelombang kelvin dan rossby equatorial yang aktif di wilayah indonesia.
peningkatan kecepatan angin dari utara indonesia hingga melintasi equator melalui selat karimata yag mengindikasikan aktivitas cross equatorial northerly surge (cens).
potensi pembentukan pusat tekanan rendah di samudera hindia barat daya - selatan jawa dan australia bagian utara yang dapat memicu terbentuknya pola pumpunan dan perlambatan angin di indonesia bagian selatan.
kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi hujan yang memicu potensi dampak gangguan aktivitas, banjir, dan tanah longsor.(rilis)