Rekap Suara Pemilu Berpeluang Selesai Lebih Cepat, Ini 25 Provinsi Sudah Dibacakan

Rekap suara Pemilu berpeluang selesai lebih cepat, ini 25 provinsi sudah dibacakan --

Komisioner KPU RI August Mellaz mengatakan, pihaknya berharap bisa menuntaskan rekapitulasi lebih cepat dari batas akhir.

Jika melihat progres dan dinamika yang terjadi, peluang itu terbuka.

’’Kita berharap sebelum tanggal 20 (Maret) bisa selesai,’’ ujarnya kemarin.

Dari 25 provinsi itu, pasangan Prabowo-Gibran masih mendominasi.

BACA JUGA:Hasil Pleno KPU Bengkulu Utara, 67.719 Surat Suara Pemilu 2024 Tidak Sah

BACA JUGA:Ini Jumlah Partisipasi Tertinggi dan Terendah per Kecamatan Pada Pemilu 2024 di Bengkulu Tengah

Satu-satunya provinsi yang tidak dimenangkan adalah Sumatera Barat. Di tanah Minang, Anies-Muhaimin yang unggul.

Jubir Timnas Pemenangan Amin Iwan Tarigan menuding kemenangan paslon 02 diperoleh dengan cara curang yang terstruktur, sistematis, dan masif (TSM). Misalnya, indikasi melalui putusan Mahkamah Konstitusi maupun keterlibatan aparat negara.

’’Cara-cara yang dilakukan untuk meraih kemenangan di Pilpres 2024 ini adalah cara pemenangan terburuk sejak reformasi 98,’’ kata Iwan.

Iwan menegaskan, hal itu tidak bisa dibiarkan. Sebab, bisa dilakukan kembali oleh penguasa berikutnya.

BACA JUGA:Menang Pemilu 2024, Partai Nasdem Ambil Alih Kursi Ketua DPRD Bengkulu Selatan

BACA JUGA: 1 Partai Lapor Indikasi Pelanggaran Pemilu 2024 di Kepahiang

Iwan pun memastikan pihaknya akan mengajukan sengketa hasil pemilu ke MK dan mendorong pengguliran hak angket di DPR.

Di sisi lain, anggota Komisi II DPR Fraksi PAN Guspardi Gaus menilai langkah politik untuk penyelidikan hak angket Pemilu 2024 tidak akan berjalan mulus.

’Menurut pandangan saya, hak angket insya Allah tidak akan terjadi atau terwujud,’’ jelasnya di gedung DPR RI, Senayan.

Guspardi mengatakan, tidak mudah untuk menggalang dukungan panitia angket. Apalagi, hingga kini, sejumlah elite dari partai besar menyebut hak angket belum diperlukan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan