Cegah Inflasi Lebaran, Pemdes Diminta Segera Cairkan DD

Kepala Kanwil DJPb Provinsi Bengkulu, Bayu Andy Prasetya--BELA/RB

BACA JUGA:BSI Beri Santunan 3.333 Anak Yatim, Total Santunan Rp 3 Miliar

Ia berharap, melalui beasiswa tersebut Kades, perangkat desa, anggota badan permusyawaratan desa, pengelola BUMDesa, tenaga pendamping profesional, serta pegiat pemberdayaan masyarakat desa, dengan pendidikan terakhir lulusan SMA/sederajat, bisa mengenyam pendidikan lebih tinggi hingga sarjana. 

Menurutnya itu perlu dilakukan, faktanya ada 48 persen Kades di Provinsi Bengkulu merupakan lulusan SMA/sederajat. Sementara untuk perangkat desa lulusan SMA mencapai 75 persen. 

"Melalui UT, pendidikan ini dirasa lebih fleksibel.

Mahasiswa juga dapat berkuliah jarak jauh dengan sistem daring, sehingga tidak mengganggu aktivitas kerja," imbuhnya.

BACA JUGA:Pendapat Ahli, Terdakwa OOJ Bisa Lepas dari Jeratan Tipikor

Pada kesempatan yang sama, ia juga berpedan kepada para perangkat desa, agar Dana Desa (DD) yang dianggarkan setiap tahun diminta untuk tidak digunakan dalam Pembangunan Kantor Desa.

"Sekarang saya tanya balik, apakah pembangunan kantor desa berhubungan dengan peningkatan SDM maupun pertumbuhan Ekonomi? Nah, ini yang kita minta penggunaan Dana Desa harus kepada kegunaanya dalam pemerataan Ekonomi Desa dan Pembangunan SDM Desa," kecam Abdul.

DD yang digunakan untuk Pembangunan Kantor Desa, menurutnya tidak berkaitan dengan Pemerataan Ekonomi Desa dan peningkatan SDM Desa. Untuk itu ia meminta agar kegunaan Dana Desa ditujukan kepada yang hal semestinya.

BACA JUGA:2 Sejoli Pelajar Madrasah Digerebek Warga Sebentar Lagi Lulus Sekolah, Begini Penjelasan Kepsek

"Penggunaan Dana Desa itu semestinya boleh digunakan apa saja kecuali yang dilarang," pungkas Abdul. 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan