Vaksinasi Hepatitis B, Jaga Imun Tubuh Nakes

Humas Dinkes/RB PELAYANAN: Pemeriksanaan kesehatan rutin yang diberikan kepada masyarakat Mukomuko. Nakes di Mukomuko diberikan vaksin Hepatitis B untuk menjaga imun tubuh mereka.--Humas Dinkes Mukomuko/RB

BACA JUGA: Pemkot Bengkulu Terima 113 Kuota CPNS 2024, Mengenai Formasi Ini Penjelasannya

Dua sertifikat bebas penyakit filariasis atau kaki gajah dan frambusia dari Kemenkes di Jakarta yang diterima oleh Pemkab Mukomuko beberapa waktu yang lalu.

Bukan berarti membuat pemerintah melalaikan atas capaian yang telah diraih, maka dari itu pencegahan dan kewaspadaan tetap dilaksanakan. 

Meskipun Mukomuko sejak beberapa tahun terakhir tidak pernah ditemukan warga yang mengidap penyakit frambusia dan filariasis, tetapi tidak tertutup kemungkinan penyakit itu muncul karena dibawa dari luar atau impor. 

"Seperti malaria, kita sudah bebas dari penyakit itu, tetapi ada saja warga dicurigai mengidap penyakit itu karena diduga berasal dari luar Kabupaten Mukomuko yang dibawa oleh keluar masuk dan aktivitas manusia,” ujarnya. 

BACA JUGA:Hari Air Dunia Ke-32 2024, Irigasi Tua dan Alih Fungsi Lahan di Bengkulu jadi Sorotan

Sebanyak 17 puskesmas yang tersebar di 15 kecamatan sudah diminta aktif melakukan pemantauan dan deteksi dini penyakit terutama penyakit frambusia dan filariasis di wilayah kerja masing-masing. 

Sebelum Mukomuko dinyatakan bebas penyakit frambusia dan filariasis, kembali.

Sebab kegiatan survei penyakit kaki gajah akan terus dilakukan kepada 1.020 orang yang tersebar di 30 desa untuk menyatakan suatu daerah bebas dari penyakit tersebut.

“Dinkes terakhir menemukan ada satu warga dari Desa Tanah Rekah, positif terkena penyakit kaki gajah itu pada tahun 2017 lalu. 

BACA JUGA:Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies Meningkat di Bengkulu, Baru 3 Bulan Tembus 294

Meski warga yang berusia 35 tahun tersebut positif kaki gajah, tingkat infeksi dalam tubuhnya belum begitu parah, sehingga masih bisa ditangani,” ujarnya.

 Kemudian hingga tahun 2024 ini, Mukomuko ditetapkan bebas dari penyakit frambusia atau infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum pertenue karena sejak tahun 2018 tidak ditemukan lagi.

“Tim survei yang akan memastikan tersebut dari Kemenkes setiap tahunnya,” terangnya. 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan