50 Hektare Lahan Pertanian Alih Fungsi Terbanyak Tanam Sawit, Tentu Ada Sebab

ALIH FUNGSI: Persawahan di Tanjung Tambangan saat ini telah berubah menjadi lahan tanaman komoditas lain. Foto: Dokumen Rakyat Bengkulu--

Apalagi, terkait perbaikan irigasi itu sudah beberapa kali di sampaikan ke pemerintah. Sayangnya, sampai saat ini belum ada upaya yang dilakukan oleh pemerintah. 

"Belum ada tanggapan dari pemerintah, apa diperbaiki atau tidak kami tidak bisa berbuat banyak. Bagaimanapun lahan ini menjadi tumpuan kami sebagai mata pencarian. Kalau tak lagi bisa ditanami padi, ya terpaksa beralih ke tanaman jenis lainnya,’’ tandas Hidaya.

BACA JUGA:X-Ray Dual-View untuk Keberangkatan CJH Bengkulu 2024 April Terpasang

Padahal masih kata Hidayat, masyarakat masih sangat mengharapkan agar bisa kembali menggarap lahan tersebut untuk menanam padi. 

Sebab, hal tersebut dinilai lebih menjamin untuk pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat.

Namun, karena keterpaksaan akibat tidak ada sumber air untuk mengaliri sawah, terpaksa petani berinisiatif alih fungsi sawah  ke tanaman lainnya.

"Tinggal masing-masing petani lagi yang punya lahan. Ada yang ditanami kelapa sawit, ada yang ditanami jagung. Bahkan ada lahanya dibiarkan begitu saja, tak lagi digarap,’’ ucapnya.

Sementara itu, anggota DPRD Bengkulu Selatan terkait kondisi lahan persawahan Tanjung Tambangan ini hanya bisa mendorong pemerintah daerah agar membantu perbaikan infrastruktur.

Seperti yang sampaikan anggota DPRD Bengkulu Selatan Susman Hadi. Beberapa kali ia meminta pemerintah daerah untuk fokus terhadap infrastruktur pertanian masyarakat.

Namun apa yang dilakukan pemerintah belum mengakomodir harapan  masyarakat agar irigasi atau infrastruktur lainnya yang rusak, diperbaiki.

BACA JUGA:Aksi Perang Sarung Bisa Dipidana, Begini Penjelasannya

Hanya beberapa wilayah saja yang menjadi perhatian pemerintah. Seperti Kecamatan Air Nipis dan Seginim.

"Dalam rencana pembangunan daerah, saya selalu menekankan agar infrastruktur dasar pertanian itu diutamakan. Tampaknya belum diseriusi pemerintah,’’ tandas Susman.

Dengan kondisi tersebut, Susman pesimis Bengkulu Selatan tidak akan menjadi daerah lumbung pangan. 

Apalagi setiap hasil panen pemerintah daerah belum bisa menerima gabah petani. Maka hasil pertanian Bengkulu Selatan dibeli oleh Provinsi Lampung.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan