Peringatan Bumi Mau Kiamat, Iklim Berubah Berpotensi Terjadi Bencana Besar

Reporter: Tim RB |

Editor: Tim RB |

Sabtu , 04 Nov 2023 - 12:06

Tren ini tentu bukan berita menggembirakan karena masyarakat belum berbuat banyak untuk memperbaiki keadaan.

Seperti banyak ilmuwan sebelumnya, 12 penulis studi dan ribuan penandatangan studi ini tidak hanya mengkritik industri bahan bakar fosil yang sangat berpolusi.

Namun pejabat pemerintah juga yang memberikan subsidi kepada mereka, yang merupakan salah satu penyebab utama terjadinya efek bola salju iklim ini.

Menurut dokumen tersebut, dari tahun 2021 hingga 2022, subsidi bahan bakar fosil akan berlipat ganda dari US$531 miliar menjadi lebih dari US$1 triliun.

Perlu dicatat bahwa angka ini hanya muncul di AS dan tidak di negara lain.

“Kita harus mengubah pandangan kita mengenai darurat iklim dari masalah lingkungan yang terisolasi menjadi ancaman yang sistemik dan eksistensial,” tulis para penulis makalah tersebut.(**)

peringatan bumi mau kiamat, iklim berubah berpotensi terjadi bencana besar                            koranrb.id – ribuan ilmuan di dunia memberikan peringatan mengenai dampak negatif yang akan terjadi akibat perubahan iklim di planet bumi.
mereka menyatakan iklim bumi berubah dengan cepat dan dapat menyebabkan bencana global yang  besar pada akhir abad ini.
sebuah makalah baru telah diterbitkan di jurnal bioscience dan telah ditandatangani bersama oleh lebih dari 15.000 ilmuwan di 161 negara.
baca juga:ikan satu ini banyak manfaatnya, meningkatkan kesehatan kehamilan dan melindungi fungsi otak
puluhan ribu ilmuwan memperingatkan bahwa kehidupan di bumi terancam dan bergerak lebih cepat menuju kiamat.
“para ilmuwan secara konsisten memperingatkan masa depan yang ditandai dengan kondisi cuaca ekstrem yang disebabkan oleh kenaikan suhu global,” demikian isi makah tersebut.
dalam sebuah pernyataan, christopher wolf, peneliti pascadoktoral di oregon state university (osu) dan salah satu penulis senior studi tersebut, memperkenalkan makalah tersebut sambil mengungkapkan strategi mitigasi utama.
baca juga:breaking news! beraksi di pagi hari, begal di curup dihajar massa
“kita sedang menuju potensi runtuhnya sistem alam dan sosial ekonomi serta dunia dengan panas yang tak tertahankan dan kelangkaan sumber daya alam, pangan, dan air bersih”, kata wolf.
dalam studi tersebut, postdoc osu dan 11 rekan penulis lainnya memasukkan banyak poin data mengejutkan yang menunjukkan bahwa pada tahun 2023, banyak rekor iklim telah dipecahkan dengan selisih yang sangat besar.
para penulis secara khusus menyoroti musim kebakaran hutan yang sangat parah di kanada tahun ini.
baca juga:tukang kasur ditangkap miliki ganja 
para peneliti mengatakan peristiwa ini merupakan titik kritis menuju rezim baru penembakan, yang bisa dibilang merupakan salah satu pernyataan akademis paling mengerikan yang pernah ditulis.
profesor william ripple dari osu, salah satu penulis studi tersebut, menambahkan bahwa tahun ini terdapat tren yang sangat mengkhawatirkan.
tren ini tentu bukan berita menggembirakan karena masyarakat belum berbuat banyak untuk memperbaiki keadaan.
baca juga:kedaulatan mata uang dihari oeang ke-77
seperti banyak ilmuwan sebelumnya, 12 penulis studi dan ribuan penandatangan studi ini tidak hanya mengkritik industri bahan bakar fosil yang sangat berpolusi.
namun pejabat pemerintah juga yang memberikan subsidi kepada mereka, yang merupakan salah satu  penyebab utama terjadinya efek bola salju iklim ini.
menurut dokumen tersebut, dari tahun 2021 hingga 2022, subsidi bahan bakar fosil akan berlipat ganda dari us$531 miliar menjadi lebih dari us$1 triliun.
baca juga:pb pgri bekukan delapan kepengurusan, buntut klb nonprosedural di surabaya
perlu dicatat bahwa angka ini hanya muncul di as dan tidak di negara  lain.
“kita harus mengubah pandangan kita mengenai darurat iklim dari masalah lingkungan  yang terisolasi menjadi ancaman yang sistemik dan eksistensial,” tulis para penulis makalah tersebut.(**)

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Rakyat Bengkulu, Minggu 7 Juli 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan