Pelemahan Rupiah Bisa Sebabkan Hal Ini

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Adhi S. Lukman mengatakan pelemahan rupiah bisa berdampak pada biaya produksi.--Republika Online

BACA JUGA:Pilgub, Petahana Lebih Diuntungkan, Muncul Para Penantang Potensial

Berdasar kondisi perekonomian global dan domestik terkini, Jakarta Interbank Spot Dollar Rate Bank Indonesia (Jisdor BI) mencatat nilai tukar rupiah per Jumat (5/4) berada di level Rp 15.873 per USD.

”Di pagi harinya dibuka pada level (bid) Rp15.890 per USD,” jelas Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono.

Bahkan, mata uang Garuda sempat tertekan mendekati level Rp 16 ribu pada Selasa 2 April 2024.

Tepatnya Rp 15.934 per USD. Meski demikian, Bank Indonesia meyakini rupiah akan menguat.

BACA JUGA:Pilwakot Bengkulu, Peluang Terbentuknya Koalisi PAN dan PKS

Sejalan dengan strategi operasi moneter pro-market melalui optimalisasi instrumen SRBI, SVBI, dan SUVBI.

Dalam rapat Dewan Gubernur (RDG) BI Maret 2024, Gubernur BI Perry Warjiyo menuturkan, ketidakpastian pasar keuangan global masih tinggi.

Itu sejalan dengan inflasi Amerika Serikat (AS) yang masih di atas prakiraan pasar.

Akibatnya, penguatan USD secara global berlanjut, aliran masuk modal asing lebih terbatas, dan tekanan pelemahan nilai tukar di negara emerging market meningkat. 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan