Gub : Transformasi Layanan Kesehatan Komitmen Pemerintah Pusat dan Daerah

UPACARA: Gubernur bengkulu, Prof. Dr. H. Rohidin Mersyah, M.MA pimpin pelaksanaan Upacara Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-59.--Bella

BENGKULU, KORANRB.ID - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu menggelar upacara Hari Kesehatan Nasional (HKN) di halaman Kantor Gubernur, Senin (13/11). Turut hadir para kepala organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu dan perwakilan mahasiswa yang ikut meramaikan upacara tersebut.

 

Gubernur Bengkulu, Prof. Dr. H. Rohidin Mersyah bertindak sebagai inspektur upacara mengatakan, HKN ke-59 tersebut merupakan ajang transformasi pelayanan kesehatan, salah satunya terkait kesediaan tenaga kesehatan serta alat kesehatan. Hal tersebut sesuai dengan arahan Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi Sadikin.

BACA JUGA:Peduli Palestina, Ajak Warga Salat Gaib di Seluruh Masjid

 

"Arahan pak Menteri jelas sekali. Ini dasar komitmen bersama bersama terkait kesediaan tenaga kesehatan, alat-alat kesehatan, termasuk biaya habis pakai, dan lainnya," kata Rohidin, kemarin (13/11).

 

Transformasi pelayanan kesehatan, menurut Rohidin harus menjadi komitmen Pemerintah Daerah (Pemda) karena kesehatan merupakan kebutuhan bersama seluruh lapisan masyarakat.

BACA JUGA:Gubernur Dukung Perayaan Natal Oikumene, Libatkan Tiga Komponen

 

"Pelayanan kesehatan jauh lebih baik, ini harus menjadi komitmen pemerintah pusat dan pemerintah daerah karena kita sadari betul kesehatan ini menjadi kebutuhan kita bersama," ujarnya Rohidin.

BACA JUGA:ADA Band Meriahkan Puncak HUT ke-55 Provinsi Bengkulu

 

Ia menambahkan, ada enam pilar transformasi kesehatan yang merupakan sambutan Menkes RI pada pelaksanaan HKN Ke-59, yang diselenggarakan kemarin. Pertama yakni, transformasi layanan primer dari fokus mengobati menjadi mencegah. Lalu, pilar kedua transformasi layanan rujukan, dari akses layanan kesehatan yang susah menjadi mudah. Pilar ketiga transformasi sistem ketahanan kesehatan.

 

"Transformasi sistem kesehatan ini ada tiga, dari industri kesehatan yang bergantung ke luar negeri menjadi mandiri ke dalam negeri. Dari sistem yang rentan di masa wabah menjadi tangguh," ujarnya.

BACA JUGA:2 Hari Terjadi 2 Lakalantas, Satu Korban Patah Kaki

 

Selanjutnya, pilar ke empat yakni transformasi pembiayaan kesehatan berupa dari pembiayaan yang efisien menjadi transparan dan efektif. Pilar kelima, transformasi SDM Kesehatan. dan Ke enam transformasi sistem kesehatan. "Jadi itulah enam pilar transformasi yang merupakan tonggak penting dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia menuju Indonesia maju," tutupnya. (bil)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan