Disperindag Beberkan Alasan Bapok di Kota Bengkulu Naik Jelang Idul Adha

BAPOK: Bahan pokok yang menjadi objek penting sekarang sedang mengalami kenaikan harga termasuk cabai. WEST JER TOURINDO/RB--

KORANRB.ID – Kelangkaan beberapa bahan pokok (Bapok) jadi penyebab naiknya harga di pasaran.

Selain karena hendak masuk Hari Raya Idul Adha 2024 dan hal ini dikeluhkan masyarakat.

Disampaikan Kabid Perdagangan dan Perindustrian Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Kota Bengkulu, Erika Aries,S.STP bahwa ada alasan kenapa Bapok bisa naik melonjak selain memang masa hari raya juga disebabkan hal lainnya.

“Bapok bisa naik itu ada berbagai persoalan salah satunya kerena mau melaksanakan Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah,” terang Erika.

BACA JUGA:Kolaborasi Wonderful Indonesia yang Terpajang di Kandang RCD Espanyol

BACA JUGA:Peringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Yayasan AHM Tanam Puluhan Ribu Mangrove

Penyebab lain, seperti harga di Bengkulu terbilang murah dan daerah lain mahal, jadi petani yang dari basis suplai sayuran memilih suplai ke tempat lain.

“Selain masa lebaran juga karena di Bengkulu nilai harga di pasaran lebih murah ketimbang daerah luar seperti Sumatera Selatan,” jelas Erika.

Kemudian juga memang stok persediaan menipis hal tersebut terjadi disebabkan petani yang selama ini melakukan penanaman di selah tanaman kopi, sekarang para petani hanya fokus pada penanaman serta perawatan kopi jadi tidak melakukan penanaman sayuran.

“Petani yang dahulu menanam sayuran sambil merawat kopi sekarang masuk masa panen jadi kegiatan lebih difokuskan pada Kopi sebab kopi sekarang sedang naik harganya,” jelas Erika.

BACA JUGA: Wahana Salju Terbesar Snowland hadir di BenMall Bengkulu

BACA JUGA:Tabut 2024 Bakal Meriah, Undang Menteri hingga Negara Tetangga

Salah satu pedagang cabai, Efa Perawati (24) menyampaikan bahwa memang stok sudah menipis, dan untuk penyuplai juga mengatakan pada pedagang bahwa petani sudah jarang mengantarkan hasil panen sekarang mereka sudah fokus pada Kopi.

“Stok kita pedagang dan juga stok tengkulak sudah menipis dan kami terancam tidak berjualan jika ada maka harganya pastilah mahal,” ungkap Efa.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan