Makin Panas! Kades Air Latak Datangi Polisi, Keluhan Mahasiswa KKN UINFAS Dinilai Coreng Nama Baik Desa

Kades Air Latak mendatangi Satreskrim Polres Seluma untuk berkonsultasi terkait keluhan mahasiswa KKN yang dinilai mencemarkan nama baik desa--Zulkarnain Wijaya

SELUMA, KORANRB.ID - Merasa dirugikan secara pribadi maupun nama desa yang turut tercoreng akibat viralnya keluhan mahasiswa KKN dari UINFAS Bengkulu yang dinilai berat sepihak.

Kades Air Latak Kecamatan Seluma Barat, Riswan Efendi, mendatangi Sat Reskrim Polres Seluma, Jumat 12 Juli 2024 pagi 

Kepada polisi, Kades meminta untuk meminta kasus ini agar cepat diusut sehingga tidak menambah panjang permasalahan.

Terlebih lagi saat ini nama desa sudah tercoreng dan di cap buruk, baik di media sosial maupun media massa.

BACA JUGA:Bus Sriwijaya dari Bengkulu Terguling di Pesisir Barat, Bawa 32 Penumpang

Atas hal tersebut, Kades meminta solusi terbaik dari polisi untuk menghadapi kasus ini, apakah sebaiknya difasilitasi untuk berdamai ataukah bisa dilanjutkan ke ranah hukum.

"Kami tidak ingin banyak hal, cukup selesaikan permasalahan ini sehingga kedua pihak tidak ada perselisihan lagi dan nama desa tidak terus menerus menjadi sorotan. Jika berkenan, tadi kami juga meminta agar polisi dapat membantu memfasilitasi,”harap Kades.

Kades mengaku keberatan dengan keluhan mahasiswa KKN tersebut, karena menurutnya ada beberapa hal yang berlebihan dan terkesan pemerintah desa (Pemdes) tidak bertanggungjawab.

BACA JUGA:Viral, Pengakuan Mahasiswi UINFAS Diganggu Saat KKN! Ini Pengakuan Kades Air Latak Seluma

Padahal kejadian tersebut berlangsung secara singkat dan terkesan terburu buru.

Dari statement mahasiswa KKN yang viral di sosial media maupun media massa.

Dikatakan bahwa Kades dan beberapa pihak lainnya di desa tidak mendengarkan dan mengabaikan laporan mahasiswa terkait gangguan yang dirasakan, sehingga mereka memutuskan untuk meninggalkan desa.

BACA JUGA:Besok Sebagian Kota Bengkulu Mati Lampu, Ini Kata PLN

Menurut Kades, rentetan cerita bermula dari Selasa 2 Juli 2024 sekitar pukul 19.00 WIB, dimana saat itu mahasiswa ini berpamitan dengan kades dan mengatakan bahwa mereka tidak nyaman berada di desa.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan