Kabut Tebal Masih Menghantui Nelayan

TEBAL: Tampak kabut begitu tebal menutupi pandangan di Pantai Linau Kaur. -- ICAL/RB

BINTUHAN, KORANRB.ID - Meskipun sudah memasuki musim penghujan, kabut tebal pagi hari masih menjadi momok bagi para nelayan di Kabupaten Kaur. Jarak pandang mereka saat melaut menjadi terbatas.

Sebelumnya, kabut yang tebal para nelayan menduga karena musim kemarau yang panjang yang mengakibatkan air laut menguap dan menciptakan kabut. Namun sudah memasuki musim hujan kabut masih saja ada. 

"Sudah hampir satu bulan, kabut terus kalau pagi. Untuk ketengah, kita harus lebih hati-hati apalagi sekarang ombak juga besar," ucap Wawan salah satu nelayan Pasar Lama Kecamatan Kaur Selatan, (19/11).

BACA JUGA:Pemekaran Desa Masih Menunggu Kemendes PDTT

Ia mengungkapkan, terkadang saat ingin pulang dari melaut ketika pagi hari para nelayan harus menggunakan GPS untuk menentukan koordinat tempat berlabuhnya kapal mereka. 

"Yang paling parah itu pagi hari, jarak pandang kita paling cuma 5 meter kedepan," ujarnya.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kaur meminta para nelayan lebih waspada terlebih lagi saat ini kabut tebal juga masih sering terjadi pada saat pagi hari dan juga sudah mulai masuk musim penghujan. 

"Sekarang sudah masuk, musim penghujan cuaca jadi tidak menentu. Ketika sore angin kencang disertai hujan biasanya akan terjadi ketika sore hari," ucap Kepala BPBD Kabupaten Kaur Mul Junias, ST.

BACA JUGA:Temukan 72 Kasus GHPR di Kaur

Dikatakannya, hujan yang deras disertai angin sering terjadi beberapa hari terakhir. Hal ini membuat ombak di lautan Kabupaten Kaur menjadi tidak normal, dan tentu saja akan sangat membahayakan untuk para nelayan jika masih memaksakan untuk melaut dengan cuaca yang seperti saat ini. 

"Untuk mencegah hal-hal Yang tidak diinginkan, kita imbau untuk para nelayan agar tetap waspada. Kalau memang cuaca sedang buruk kita minta, supaya tidak memaksakan untuk tidak melaut," imbaunya. 

Ditambahkannya, selain hujan deras disertai angin kabut tebal ketika pagi hari masih menjadi momok untuk para nelayan. Bagaimana tidak, kabut tersebut dapat menghalangi jarak pandang para nelayan yang tentu saja dapat membahayakan keselamatan.

"Dengan kabut juga kita minta waspada, apalagi beberapa Minggu yang lalu sudah ada kejadian nelayan di Linau yang perahunya terbalik akibat jarak pandangnya terhalang oleh kabut," tukasnya. (cil) 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan