Hujan Mulai Turun, Petani Garap Sawah

MENGHIJAU: Tampak sawah di Padang Petron Kaur Selatan yang dulu kekeringan sekarang mulai menghijau.--ICAL/RB

BINTUHAN, KORANRB.ID - Dinas Pertanian Kabupaten Kaur mencatat ada 1.000 hektare sawah yang terancam gagal panen. Akibat musim kemarau yang melanda Kabupaten Kaur kurang lebih selama 4 bulan. 

Beruntungnya beberapa minggu ini, hujan mulai turun dan sawah yang kering mulai mendapatkan air. 

Kepala Dinas Pertanian Kaur Lianto SP, mengatakan para petani sebelumnya memang menunda masa tanam padinya karena memang sama sekali tidak ada air. Bahkan beberapa petani merugi bibit karena sudah terlanjur disemaikan. 

BACA JUGA:MTQ Kabupaten Kaur Diikuti Ratusan Peserta

"Kita sudah melakukan survei terakhir beberapa minggu belakangan. Karena hujan mulai turun dan nampak beberapa sawah sudah mendapatkan pasokan air. Para petani juga sudah mulai menggarap lahan," kata Lianto. 

Memasuki musim tanam ini, Dinas Pertanian juga mulai melakukan pengawasan ketat dalam distribusi pupuk bersubsidi pada musim tanam tahun 2023. 

Hal ini guna mengantisipasi munculnya pengecer pupuk nakal dan menaikan harga di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan Pemkab Kaur.

“Pengawasan pupuk juga mulai kita lakukan. Musim tanam ini sangat rawan ada oknum nakal. Kalau nanti memang ada yang nakal, tentu akan kita tindak tegas," jelasnya. 

BACA JUGA:34 Peristiwa Lakalantas, 15 Orang Meninggal

Distributor dan pengecer pupuk yang dinilai melakukan pelanggaran atau nakal itu karena mendistribusikan pupuk urea tidak tepat sasaran. Menjual pupuk jauh dari HET dan menjual pupuk ke luar daerah.

"Untuk masyarakat jika menemukan hal yang janggal maka, laporkan ke kita agar ditindak tegas. Karena hal tersebut tentu akan merugikan para petani," tukasnya. (cil)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan