Fakta Unik Belalang Sembah Betina, Makan Sang Jantan Usai Kawin, Ini Sebabnya
Belalang sembah, atau yang dikenal dengan nama ilmiah mantis religiosa, adalah serangga yang menarik--Pixabay
KORANRB.ID - Belalang sembah, atau yang dikenal dengan nama ilmiah mantis religiosa, adalah serangga yang menarik dibahas oleh para ilmuwan dan pengamat alam karena perilaku kawinnya yang unik dan sering kali dianggap brutal.
Salah satu yang paling menonjol dari perilaku kawin belalang sembah betina adalah kecenderungannya untuk memakan jantan selama atau setelah proses kawin, sebuah fenomena yang dikenal sebagai kanibalisme seksual. Meskipun terlihat kejam, perilaku ini memiliki dasar dan sebab yang kuat.
Proses kawin belalang sembah dimulai dengan pendekatan yang hati-hati dari jantan. Dalam dunia serangga, betina belalang sembah sering kali lebih besar dan lebih agresif daripada jantan, yang membuat proses kawin menjadi sangat berisiko bagi jantan.
Jantan harus mendekati betina dengan sangat hati-hati untuk menghindari perhatian berlebih dari betina, karena risiko serangan dari betina sangat tinggi.
BACA JUGA:10 Varietas Alpukat Unggulan yang Cocok Untuk di Budidayakan
BACA JUGA:Berikut 10 Rekomendasi Drone yang Cocok Dimiliki Pemula, Gak Bikin Ribet
Sebagai bagian dari strategi kawin, jantan biasanya mendekati betina dari belakang, dengan harapan dapat melompat ke punggung betina tanpa menarik perhatian kepala betina yang berpotensi mematikan.
Setelah berhasil mendekati betina, jantan akan naik ke punggung betina dan memulai proses kawin. Pada tahap ini, jantan akan mentransfer sperma ke betina melalui organ khusus yang dimilikinya.
Proses ini bisa memakan waktu beberapa jam, dan selama periode ini, jantan harus tetap waspada terhadap kemungkinan serangan dari betina.
Fenomena kanibalisme ini meskipun mengerikan, telah menjadi subjek penelitian yang mendalam karena memberikan wawasan penting tentang strategi evolusi dan reproduksi di antara serangga.
Kanibalisme seksual pada belalang sembah tidak terjadi dalam semua kasus, tetapi cukup umum terjadi, terutama di alam liar.
BACA JUGA:Nice Dream ! Sekarang, Bank Mandiri Resmi Menjadi Presenting Partner Timnas Garuda
BACA JUGA:Jangan Salah, Begini Contoh Surat Lamaran CPNS 2024 yang Benar
Ada beberapa alasan mengapa betina melakukan tindakan ini. Salah satu alasan utama yang diidentifikasi oleh para ilmuwan adalah kebutuhan betina akan protein tambahan untuk mendukung perkembangan telur-telurnya.