Disdikbud Jamin Proses Belajar Siswa SDN 62 Kota Bengkulu Berjalan
SDN 62 KOTA BENGKULU: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Bengkulu terus upayakan yang terbaik untuk siswa-siswi Sekolah Dasar Negeri (SDN) 62 Kota Bengkulu. DOK/RB--
KORANRB.ID – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Bengkulu terus upayakan yang terbaik untuk siswa-siswi Sekolah Dasar Negeri (SDN) 62 Kota Bengkulu.
SDN 62 Kota Bengkulu yang berada di Jalan Rukun Nomor 30, Sawah Lebar yang saat ini masih dalam sengketa lahan antara Pemerintah Kota (Pemkot) dan ahli waris, dan mengharuskan bangunan sekolah tersebut ditutup.
Kendati demikian proses belajar murid SDN 62 Kota Bengkulu sampai saat ini masih tetap berjalan walau menggunakan bagunan SDN 51 Kota Bengkulu.
Kepala Bidang Pembinanaan Pendidikan Dasar Disdikbud Kota Bengkulu, Denny Apriansyah, S.STP.M.E mengatakan pasca kasus yang terjadi siswa SDN 62 Kota Bengkulu tetap mendapatkan proses belajar seperti biasanya.
BACA JUGA:Target Juara, 13 Kafilah Bawa Misi Harumkan Bengkulu di MTQ Nasional XXX
BACA JUGA:Polkeslu Gelar Penanggulangan Penurunan Angka Stunting PKM di Bengkulu Tengah
Begitu juga dengan seluruh tenaga pendidik yang ada, berjalan dengan semestinya seperti proses mengajar dan sertifikasi juga tetap di salurkan.
“Alhamdulillah proses belajar masih berjalan dengan baik,” kata Denny.
Lanjut Denny untuk proses belajar siswa tersebut dialihkan ke SDN 51 Kota Bengkulu, dengan jam belajar mereka dimulai saat siang menjelang sore hari. Ketika jam belajar murid SDN 51 selesai.
“Prinsipnya layanan pendidikan harus tetap diberikan untuk peserta didik apapun yang terjadi,” kata Denny.
Denny mengatakan dalam proses pembelajaran murid SDN 62 membutuhkan energi yang sangat besar, karena proses pemulihan yang tidak mudah yang mana menekan agar para murid tetap berkeinginan belajar.
BACA JUGA: Purna Praja IPDN Angkatan XXXI Optimis Berkontribusi Bangun Bengkulu
BACA JUGA:Dorong FKUB Provinsi Bengkulu Adakan Agenda Tahunan untuk Tingkatkan Eksistensi
Karena permasalah yang timbul setelah kasus tersebut jumlah para murid mulai menyusut, karena para wali murid yang mulai khawatir tentang kejelasan dari SDN 62 ini sendiri.