Hingga Agustus, Tercatat 18.900 Kasus ISPA di Bengkulu, Didominasi Balita

ISPA: Sejak Januari hingga Agustus 2024 ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu mencatat terdapat 18.900 kasus penderita Inpeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA). WEST JER TOURINDO/RB --

KORANRB.ID – Sejak Januari hingga Agustus 2024 ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu mencatat terdapat 18.900 kasus penderita Inpeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) di Provinsi Bengkulu.

Penderita didominasi balita, Dinkes anjurkan jaga kesehatan di masa cuaca yang tidak baik.

Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P) Dinkes Provinsi Bengkulu Ruslian, SKM, M.Si. mengungkapkan bahwa terdapat ribuan penderita ISPA di Provinsi bnegkulu hal itu terdata saat mereka mengunjungi fasilitas kesehatan dan setelah diperika ISPA di derita. 

"Dari pendataan yang kita terima, terjadi peningkatan kunjungan ke fasilitas kesehatan (fakses) dengan keluhan ISPA yang diakibatkan paparan debu dan juga pengaruh cuaca panas yang menyebabkan ketahanan tubuh mengalami penurunan, terdapat 18.900 penderita," ungkap Ruslian, 11 September 2024.

BACA JUGA:Masuk Pancaroba, Nelayan Diminta Waspada Gelombang Tinggi

BACA JUGA:20 Hari, Polresta Bengkulu Layani 2.243 Pembuatan SKCK

Pada kasus tersebut usia dini dengan ketahan fisik rendah menjadi peederita paling banyak, kemudian disusul dengan penderita di bawah usia lima tahun atau balita.

“Balita menjadi sasaran ISPA yang paling banyak pasalnya melihat imun balita yang tidak kuat tidak seperti orang dewas,” jelas Ruslian.

Ia melanjutkan bahwa gejala awal warga terinfeksi ISPA yaitu batuk dan pilek, namun masyarakat dapat mengonsumsi obat yang biasa dimakan atau dijual bebas dipasaran namun tidak ada perubahan.

Jika setelah mengonsumsi obat tidak mengalami perubahan, maka masyarakat diminta untuk mendatangi fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

BACA JUGA:Pj Wali Kota Bengkulu Ucapkan Selamat Kepada Pemenang Motor HUT RB ke-23

BACA JUGA:14 Formasi CPNS Dokter Spesialis Kosong Pelamar, BKD Akan Berkoordinasi dengan Menpan-RB

"Kalau sudah mengonsumsi obat batuk pilek namun tidak ada perubahan, sebaiknya memeriksakan diri ke faskes,” terang Ruslian.

“Kita terus berupaya memberikan pemahaman mengenai pencegahah yang baik agar tidak terjangkit ISPA,” sambung Ruslian.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan