Alur Pelabuhan Pelindo Mulai Dikeruk Bulan ini

AKTIVITAS: Kegiatan bongkar muat di Pelabuhan Pelindo II, Pulau Baai, Kota Bengkulu beberapa waktu lalu. ABDI/RB--

KORANRB.ID – Bulan ini pengerukan alur pelabuhan Pelindo II yang mengalami pendangkalan hingga menyisakan kedalaman 3-4 meter serta membuat kapal besar tidak bisa masuk mulai dikerjakan.

Diketahui, pengerukan alur pelabuhan Pelindo tersebut menggunakan sistem privat company, dengan melibatkan sosiasi Pertambangan Batubara Bengkulu (APBB) dan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) serta perusahaan terkait lainnya.

Untuk kedalaman alur pelabuhan yang dibutuhkan agar kapal bermuatan besar bisa masuk yakni, 8-12 meter lebih.

Hal itu diungkapkan, Gubernur Bengkulu Prof. Dr. H Rohidin Mersyah MMA bahwa atas kesepakan sistem private company, semoga dalam bulan-bulan ini dapat segera dilaksanakan.

BACA JUGA: Bantuan dan Pendampingan Modal Usaha Digulirkan Perkuat UMKM di Provinsi Bengkulu

BACA JUGA: Hingga September, Dukcapil Kota Bengkulu Terbitkan 11.188 Akta Kelahiran

“Iya mudah-mudahan dalam bulan ini, segera dilaksanakan,” terang Rohidin, Sabtu, 21 September 2024.

Rohidin juga mengatakan, pengerjaan seluruhnya kebijakan dilakukan perusahaan terkait atau terdampak tepatnya, seperti terkait Rancangan Anggaran Biaya (RAB) hingga alat yang digunakan nantinya.

“Itu mereka nanti, terakhir membahas RAB dan alat untuk pengerukan alur,” ingat Rohidin.

Lebih jauh, bahwa atas pendangkalan itu, diketahui memberikan dampak bagi penggiat perusahaan yang menggunakan jasa pengangkutan laut tersebut. 

BACA JUGA:Momen Tabur Bunga Harhubnas Ke-53, Ajak Pemangku Kepentingan Sektor Transportasi Lihat Capaian

BACA JUGA:Pengaktifan Kembali PLTS di Bengkulu Terkendala, Salah Satunya Koneksi Jaringan PLN

Serta berdampak pada perekonomian Provinsi Bengkulu, seperti menghambat produk Batubara, CPO, kelapa sawit serta yang lainnya.

Sebelumnya, pengerukan alur pelabuhan Pulau Baai II diprediksi akan menghabiskan anggaran Rp42,1 miliar. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan