Waspada! Potensi Cuaca Ekstrem Meningkat Hingga 7 Hari ke Depan

CUACA: Info prakiraan cuaca BMKG. FOTO: RILIS--

KORANRB.ID – Cuaca ekstreem hingga 7 hari ke depan patut diwaspadai. Berdasarkan analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) cuaca ekstrem ini akan terjadi hingga tujuh hari ke depan.

Perkembangan kondisi cuaca dan iklim yang dirilis BMKG saat ini menunjukkan adanya signifikansi dinamika atmosfer yang dapat berdampak pada potensi peningkatan curah hujan di sejumlah wilayah di Indonesia.

BACA JUGA:Pohon Tumbang Lumpuhkan Akses Jalan Talang Rimbo Lama

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, M.Si dalam rilisnya menyebutkan sebagian wilayah Sumatera yang perlu diwaspadai terjadi potensi hujan sedang hingga lebat yakni Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan dan Bangka Belitung.

Dijelaskannya, beberapa fenomena atmosfer yang terpantau cukup signifikan dan dapat memicu peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia. Antara lain Fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) yang saat ini mulai memasuki wilayah Indonesia bagian barat dan diprediksikan dapat terus aktif di sekitar wilayah Indonesia hingga periode Dasarian I Desember 2023. Fenomena ini dapat berkontribusi pada peningkatan pertumbuhan awan hujan di wilayah Indonesia.

BACA JUGA:Rawan Banjir, BPBD Butuh 10 Unit Perahu

“Fenomena skala regional lainnya adalah gelombang Equatorial Rossby (ER) yang terpantau aktif di sebagian wilayah Indonesia terutama di bagian tengah dan timur hingga periode akhir Dasarian III November 2023,” terangnya dalam rilis tersebut.

Penguatan monsun Asia, terlihat dari adanya indikasi penguatan angin lapisan atas dari wilayah Laut China Selatan hingga lebih dari 25 knot (47 km/jam). Munculnya Bibit Siklon Tropis 99W di Laut Natuna Utara dan Sirkulasi Siklonik di barat Sumatera dan Selat Karimata yang memicu pembentukan daerah pertemuan dan perlambatan angin. Bibit Siklon Tropis 99W tersebut memiliki kecepatan angin maksimum hingga 20 knot (37 km/jam) dan tekanan udara di pusatnya mencapai 1006 hPa dengan pergerakan sistem ke arah Barat.

BACA JUGA:RS Indonesia di Gaza Dikepung Israel, 200 Pasien Dievakuasi, 65 Jenazah Belum Dikubur

Ia mengimbau pihak-pihak melakukan persiapan. Diantaranya, memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan.

Selain itu, melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan tidak melakukan pemotongan lereng atau penebangan pohon yang tidak terkontrol serta melakukan program penghijauan secara lebih masif.

BACA JUGA:Nyaris Perang Antar Desa, Belasan Pemuda Serang Warga Pasar Lais

“Lakukan pemangkasan dahan dan ranting pohon yang rapuh serta menguatkan tegakan/tiang, serta papan reklame/baliho agar tidak roboh tertiup angin kencang,” imbaunya.(**)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan