RS Indonesia di Gaza Dikepung Israel, 200 Pasien Dievakuasi, 65 Jenazah Belum Dikubur
GAZA: Rumah Sakit Indonesia terletak di Bait Lahia, Gaza Utara, Palestina.--
KORANRB.ID – Sebanyak 200 pasien yang dirawat di Rumah Sakit (RS) Indonesia di Gaza terpaksa harus dievakuasi. Rumah sakit ini dikepung tentara (Israel Pasukan Pertahanan Israel atau IDF). Tentara ingin masuk ke rumah sakit tersebut untuk operasi militer.
Rumah sakit yang terletak di Bait Lahia, Gaza Utara, Palestina itu akhirnya dikosongkan. Mirisnya, sebanyak 65 jenazah di RS Indonesia belum bisa dikuburkan. 50 di antaranya sudah tergeletak selama lebih dari 50 hari.
’’Staf rumah sakit mengevakuasi sekitar 200 pasien. Terdiri dari orang dewasa, lanjut usia dan anak-anak,” kata Dirjen Kementerian Kesehatan Palestina, Munir al-Boursh seperti dikutip Al Jazeera akhir pekan lalu.
BACA JUGA:Nyaris Perang Antar Desa, Belasan Pemuda Serang Warga Pasar Lais
Sehari sebelumnya, sekitar 450 pasien sudah lebih dulu meninggalkan rumah sakit. Tersisa hanya sekitar 200an orang saja. Al-Borsh mengakui adanya 65 jenazah di RS Indonesia yang belum bisa dikuburkan.
Terpisah, Presiden Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Sarbini Abdul Murad mengungkapkan bahwa relawan mereka di RS Indonesia telah dipindahkan ke sekolah dekat RS Eropa di Rafah. Mereka berlindung di sekolah tersebut bersama dengan ribuan pengungsi lainnya. MER-C merupakan lembaga amal yang mendanai berdirinya RS Indonesia.
’’Rumah Sakit Indonesia sekarang kosong,’’ terang Sarbini. ’’Para dokter dan korban luka dipindahkan ke RS Eropa,’’ tambahnya. Belum jelas apakah tiga relawan dari Indonesia akan ditarik dan dipulangkan.
BACA JUGA:Tekan DBD, Nyamuk Wolbachia Dilepas di Lima Kota
Umm Mohammed al-Ran, seorang perempuan yang dievakuasi dari RS Indonesia menuju Rafah mengungkapkan bahwa ada mayat dimana-mana. Banyak korban luka yang meminta obat pereda nyeri, namun dokter tidak memiliki obat apapun yang bisa diberikan.
Dia merekam video yang menunjukkan cacing merayap dari luka yang terinfeksi di kaki salah satu pasien. Sebagian pasien korban bom IDF harus meregang nyawa karena kehabisan darah dan terlambat ditangani. ’’Jika saya tidak melihatnya dengan mata kepala sendiri, saya tidak akan percaya. Bau kematian ada dimana-mana di rumah sakit,’’ ujarnya.
BACA JUGA:Pikap Pensiunan PNS Raib Dini Hari
Banyak jenazah yang tidak bisa dikenali lagi wujudnya. Para jenazah tersebut hanya dibungkus dengan terpal biru seadanya. Sebagian masih berlumuran darah.
Jenazah-jenazah tersebut hanya diberi kode angka. Mereka berasal dari RS Indonesia dan RS Al Shifa di Jalur Gaza utara. Itu belum termasuk 65 jenazah di RS Indonesia yang ditinggal.(**)