Bos BEI Ungkap Prospek IPO, 3 Perusahaan "Mercusuar" Siap Melantai, Tak Ada BUMN
JELASKAN: Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman memberikan penjelasan dan update terkini pasar modal Indonesia di Bintang Flores, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Kamis, 31 Oktober 2024. FOTO: Istimewa--
KORANRB.ID - Bursa Efek Indonesia (BEI) mengungkapkan bahwa terdapat satu lighthouse company atau perusahaan beraset jumbo yang dipastikan bakal melantai di bursa efek melalui penawaran umum perdana saham alias Initial Public Offering (IPO) November 2024.
Terdapat tiga calon emiten unggulan yang termasuk dalam daftar pipeline. Satu di antaranya berasal dari sektor energi.
Lighthouse company merupakan perusahaan mercusuar yang ditargetkan bursa setiap tahun.
Perusahaan tersebut memiliki dua karakteristik.
Yaitu minimum kapitalisasi pasar sebesar Rp3 triliun dan realisasi free float minimal 20 persen dari total sahamnya.
BACA JUGA:Ini 33 Pemain Timnas U20 Jalani Pelatnas di Bali, 3 Abroad
Direktur Utama BEI Iman Rachman, menjelaskan bahwa ketiga perusahaan ini merupakan bagian dari 28 perusahaan yang terdaftar dalam pipeline IPO hingga 25 Oktober 2024.
Pihaknya menargetkan agar setiap tahun tiga perusahaan mercusuar dapat mencatatkan sahamnya di bursa domestik.
Meskipun belum ada perusahaan BUMN atau anak usahanya yang akan IPO dalam waktu dekat.
Dia berharap, akan ada perkembangan positif di tahun depan. Setiap tahun, BEI menargetkan tiga perusahaan mercusuar bisa mencatatkan sahamnya di bursa saham domestik.
"Kami terus melakukan pendekatan proaktif dan mendukung penjamin sekuritas dalam proses IPO," ucap Iman dalam dalam Capital Market Journalist Workshop di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Kamis (31/10).
BACA JUGA:Proyek Pembangunan Rumah Aren Tidak Sesuai RAB, Negara Rugi Rp300 Juta, Ini Dakwaan 3 Terdakwa
Sementara itu, mengenai kondisi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mengalami penurunan dalam beberapa pekan terakhir, Iman mencatat bahwa fluktuasi ini tidak hanya disebabkan oleh ekspektasi terhadap pemerintahan baru. Tapi juga faktor-faktor global.
Meski memang setelah pelantikan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, indeks menunjukkan penurunan.