Tidak Makan Saat Dewasa dan Lahir Hanya Untuk Bereproduksi, Inilah 7 Fakta Kupu-Kupu Gajah
Kupu-kupu gajah atau lebih dikenal dengan Ngengat Atlas adalah salah satu spesies Ngengat terbesar--Pixabay
KORANRB.ID - Kupu-kupu gajah atau lebih dikenal dengan Ngengat Atlas adalah salah satu spesies Ngengat terbesar. Spesies ini setelah keluar dari kepompong nya hanya bisa bertahan hidup selama satu hingga dua minggu saja.
Berikut ini beberapa fakta menarik tentang kupu-kupu gajah.
1.Bulat dari kupu-kupu gajah memiliki pertahanan diri yang baik.
Ulat kupu-kupu gajah juga memiliki cara menarik sebagai mekanisme pertahanan dirinya. Tubuhnya hijau kebiruan dengan tonjolan putih berdiri dengan lapisan seperti lilin putih.
Dilansir treehugger, Larvanya mempunyai cairan yang bisa disemprotkan dalam jarak hampir 30,48 cm, itu berbau menyengat dan bisa digunakan untuk melawan pemangsa seperti semut dan kadal.
Selain itu, larva dari kupu-kupu gajah bisa menyemprotkan sekresi yang mengiritasi ke mata burung pemangsa hingga jarak 50,8 cm.
BACA JUGA:Berbahaya ! Jangan Dekat atau Menyentuh Tiang Listrik Saat Hujan, Ini Sebabnya
BACA JUGA:Suka Sepatu Warna Putih! Begini Cara Merawatnya Agar Tak Berubah Warna
2.Angka kematian kupu-kupu gajah sangat tinggi.
Seperti kebanyakan serangga, Ngengat berkembang biak menggunakan strategi R. Pada dasarnya, itu merupakan pendekatan starter-gun Untuk menghasilkan bayi.
Seekor hewan mengeluarkan telur dan keturunannya sebanyak mungkin dan mengharapkan hasil terbaik.
Kupu-kupu gajah memiliki angka kematian mencapai 89 persen dengan sebagian besar larva mati tidak lama setelah menetas dari telurnya.
Menarik, bukan? Bahkan saat masih menjadi larva, kupu-kupu gajah atau ngengat Atlas memiliki cara tersendiri untuk melindungi dirinya. Sayangnya, angka kematiannya tinggi dan rentang hidupnya juga tidak lama. Tujuan mereka untuk lahir kedunia adalah berreproduksi.
3.Kupu-kupu gajah adalah Ngengat terbesar ketiga dunia.