PIDI 4.0 Berperan Wujudkan Smart Manufacturing
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita.-foto: kemenperin/koranrb.id-
KORANRB.ID - Percepatan transformasi digital dapat memacu terwujudnya smart manufacturing di Indonesia sesuai dengan program Making Indonesia 4.0. Berdasarkan studi Ericsson 5G for Business, digitalisasi dengan teknologi 5G, yang merupakan salah satu implementasi smart manufacturing akan menawarkan potensi pendapatan sebesar USD8,49 miliar untuk operator di Indonesia.
“Sejak diluncurkannya Making Indonesia 4.0, transformasi pelaku industri di Indonesia ke arah digital semakin pesat. Kami optimistis, transformasi digital dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses produksi yang ada di industri manufaktur. Hal ini tentunya membawa dampak positif terhadap peningkatan daya saing,” kata Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangannya di Jakarta dilansir dari laman kemenperin.go.id.
Guna meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) industri yang dapat mendukung terciptanya smart manufacturing, Kementerian Perindustrian melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) berupaya mengoptimalkan peran Pusat Industri Digital 4.0 (PIDI 4.0).
Melalui PIDI 4,0, bisa dilaksanakan berbagai program strategis, antara lain pembangunan ekosistem industri 4.0, pelatihan berbasis kompetensi di bidang industri 4.0, serta layanan AI dan Engineering Center.
“PIDI 4.0 adalah akselerator utama dalam upaya transformasi digital sektor industri di Indonesia. Dengan dukungan dari mitra-mitra strategis, kami optimis dapat mendorong industri manufaktur Indonesia agar lebih kompetitif secara global,” ujar Kepala BPSDMI, Masrokhan pada acara penghargaan Ericsson Hackathon 2024 di Gedung PIDI 4.0, beberapa waktu lalu.
BACA JUGA:Distankan Rejang Lebong Siap Dukung Program Makan Bergizi Gratis
BACA JUGA:Mudahkan Nasabah, BSI Siap Top Up Gadai Emas
Salah satu bentuk kegiatan yang dilaksanakan adalah Ericsson Hackathon 2024, yang merupakan program kolaborasi antara Ericsson dengan Kementerian Perindustrian (PIDI 4.0), Kementerian Komunikasi dan Digital, Innovation & Learning Centers, Swiss German University, serta Kolaborasi Riset dan Inovasi Industri Kecerdasan Artifisial (KORIKA).
Kompetisi ini menghadirkan tantangan inovasi berbasis teknologi 4.0 dan mengundang partisipasi dari pengembang, mahasiswa, serta talenta digital dari berbagai daerah.
Peserta ditantang menciptakan solusi berbasis Internet of Things (IoT), Artificial Intelligence (AI), dan Big Data yang dapat mendukung digitalisasi industri.
“Kompetisi ini bertujuan untuk menemukan solusi praktis yang dapat diimplementasikan di sektor manufaktur,” jelas Masrokhan.
Pemenang hackathon akan mendapatkan kesempatan untuk berkolaborasi dengan Ericsson dan PIDI 4.0 dalam mengembangkan dan mengimplementasikan solusi yang dihasilkan.
Gelaran Ericsson Hackathon 2024 tahun ini dimenangkan oleh tim Molka sebagai juara pertama, tim Mentos sebagai juara kedua, dan tim Open Machine yang meraih peringkat ketiga.
BACA JUGA:Astra Motor Bengkulu Gelar Edukasi Safety Riding di SMKS 18 Al Yasir