Bukit Kaba Tempat Favorit Pendaki
BUKIT KABA: Para pendaki saat melapor di Pos Pendakian Bukit kaba sebelum melakukan pendakian.--ARIE/RB
CURUP, KORANRB.ID – Bukit Kaba di Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu, selalu menjadi lokasi favorit para pendaki menghabiskan libur Nataru setiap tahunnya. Kemarin (23/12), sedikitnya 300 pendaki terdata di pos pendakian Bukit Kaba, melakukan registrasi untuk pendakian.
Jumlah pendaki ini diperkirakan akan terus bertambah lantaran hingga malam hari pun masih banyak pendaki berdatangan untuk menikmati akhir pekan dan libur Natal di puncak tertinggi Tanah Rejang tersebut.
Berdasarkan pantauan RB, sejak Sabtu pagi kemarin sudah tampak para pendaki ramai mendatangi Desa Sumber Urip Kecamatan Selupu Rejang, yang merupakan pintu masuk Taman Wisata Alam (TWA) Bukit Kaba. Para pendaki ini berasal dari berbagai daerah, baik dari lokal Rejang Lebong, Kota Bengkulu, Kota Lubuk Linggau (Sumsel), bahkan dari Provinsi Jambi dan Riau.
BACA JUGA:LIBUR NATARU, AYO KE BENGKULU
Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Sumber Urip, Yulian Adi Pratama mengungkapkan jumlah pendaki sebanyak 300 orang tersebut hanya untuk yang melakukan registrasi di pos pendakian Desa Sumber Urip. Jumlah tersebut dipastikan lebih ketika masuk ke kawasan TWA Bukit Kaba, karena juga ada pendaki yang registrasi melalui pos pendakian di Desa Air Sempiang Kecamatan Kabawetan Kabupaten Kepahiang.
"Ini yang hanya terdata di pos kita saja, belum termasuk pendaki yang registrasi dari pos Air Sempiang Kepahiang. Karena dari jalur sana juga banyak pendaki yang naik," terang Adi.
Diketahui setiap tahunnya para pendaki selalu membanjiri Bukit Kaba pada momen HUT RI dan malam Tahun Baru. Biasanya di dua momen ini merupakan puncak dari ramainya pendaki, bahkan biasanya tembus di angka 1.500 pendaki. Adi mengatakan, sama seperti momen sebelumnya yang ramai pendakian, pihaknya selalu mengedepankan soal kebersihan kawasan gunung.
“Setiap momen pendakian, kita selalu mengkampanyekan kebersihan kawasan Bukit Kaba. Dimana saat ini aktivitas pendakian gunung sudah cukup dikenal dan disukai masyarakat, dimana hal ini juga berbanding lurus dengan peningkatan jumlah sampah yang ada di kawasan gunung,” terang Adi.
BACA JUGA:Nataru, Kunjungan ke Bali Lebihi Prediksi, Kementerian ESDM Jamin Stok Elpiji Aman
Untuk itu, pihaknya tak bosan mengimbau kepada para pendaki untuk terus menjaga kebersihan Bukit Kaba. Hal tersebut dibuktikan dengan sikap dimana setiap selesai membersihkan camp, minimal sampah pribadinya dibawa turun kembali.
"Siapa yang akan jaga alam kalau bukan kita. Setidaknya pendaki bisa membersihkan sampah diri sendiri dan itu sudah mengurangi sampah di Bukit Kaba,'' beber Adi.
Disisi lain, Viona (22) salah satu pendaki asal Kota Lubuk Linggau mengatakan, dirinya bersama 5 rekannya melakukan pendakian Bukit Kaba untuk sekadar refreshing dari aktivitas perkuliahan.
Berhubung momen Natal ini memiliki libur yang cukup panjang, yakni hingga hari Senin, menurutnya cukup untuk refreshing sembari terapi hijau menikmati alam pegunungan di Bukit Kaba.
"Kami berenam dari Kota Lubuk Linggau, rencananya akan camping sekitar 2 malam di Bukit Kaba mumpung libur. Ya, sekadar refreshing saja sembari menikmati panorama alam," singkat Viona. (sly)