Pantau Arus Kedatangan Wisatawan
IMBAU: Kapolresta Bengkulu AKBP. Deddy Nata S.I.K dan anggota imbau wisatawan Pantai Jakat supaya tidak mandi ke tengah laut, kemarin siang.--ABDI/RB
BENGKULU, KORANRB.ID - Arus wisatawan libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) ke Provinsi Bengkulu saat ini masih lengang. Hal tersebut diperkuat dengan pantauan pada pintu masuk ke Kota Bengkulu melalui 2 pos yang didirikan Polresta Bengkulu. Baik itu dari Bandara Fatmawati Soekarno dan pintu tol Betungan.
Lonjakan wisatawan atau masyarakat mudik ke kota Bengkulu diprediksi akan terjadi pada hari mendekati Tahun Baru 2024 mendatang.
"Dari pengamatan kami hingga saat ini terjadi penurunan kedatangan wisatawan ke Kota Bengkulu, dari data Angkasa Pura malah turun. Begitu juga pintu Tol, ini diprediksikan akan mulai melonjak mendekati tahun baru," sampai Kapolresta Bengkulu, AKBP. Deddy Nata, S.I.K.
BACA JUGA:Hari Pertama Sekolah, Pengawas Sidak
Menghadapi prediksi lonjakan kedatangan wisatawan ke Kota Bengkulu mendekati tahun baru nanti, maka di titik-titik sasaran kemacetan lalu lintas akan dilakukan rekayasa lalu lintas. Seperti di Pantai Panjang, Pantai Pasir Putih, Pantai Jakat dan Benteng Marlborough.
Maka dari itu, pihak tim gabungan telah menyiapkan rekayasa arus lalu lintas untuk melerai kemacetan tersebut nantinya.
"Kami telah menyiapkan rekayasa lalu lintas untuk melerai kemacetan yang kita prediksi terjadi pada H-2 tahun baru nantinya," jelasnya.
LSaat ini kita hanya memberikan imbauan terkait pengunjung di beberapa objek wisata di Kota Bengkulu agar mentaati peraturan. Seperti tidak berenang di Pantai yang menjadi titik larangan seperti Pantai Panjang, Pasir Putih dan Berkas.
BACA JUGA:Awasi Isu Negatif Jelang Pemilu 2024
Ia menuturkan bahwa bukan tanpa alasan kenapa wisatawan dilarang berenang pada titik pantai tersebut. Menurutnya pantai tersebut memiliki ombak yang besar yang mampu menyeret wisatawan. Serta pantai tersebut memiliki terumbu karang yang berbahaya.
"Kita hari ini memberikan imbauan agar wisatawan tidak berenang di pantai yang dilarang. Sudah banyak kejadian masyarakat yang tenggelam di pantai tersebut," singkatnya. (afa)