Puluhan Warga Desa Dusun Baru Tuntut Kades Dipecat, Ini Alasannya
Puluhan Warga Desa Dusun Baru Tuntut Kades Dipecat, Ini Foto: Izul/ RB--
SELUMA, KORANRB.ID - Puluhan warga Desa Dusun Baru Kecamatan Ilir Talo pada Rabu (27/12) mendatangi Kantor Bupati Seluma. Kedatangan ini tidak lain merupakan bentuk protes atas terjadinya kasus dugaan perselingkuhan yang dilakukan oleh sang Kades, Ibrani.
Dari pantauan RB dilokasi, tampak delapan mobil beriringan masuk ke pelataran kantor Bupati Seluma dan menunggu pertemuan dengan Pemkab Seluma. Berdasarkan salahsatu keterangan tokoh Desa Dusun Baru, Firdaus (58). Kedatangan mereka hanya untuk satu tujuan, yakni menuntut sang Kades untuk diberhentikan secara tidak hormat.
BACA JUGA:Bantah Selingkuh, Kades Dusun Baru Siap Diperiksa
Karena masyarakat sudah cukup resah atas tindakan sang Kades. Bahkan mereka mengatakan bahwa kasus ini bukan hanya pertama kali terjadi, sehingga nama desa menjadi tercemar.
"Pada awalnya kita akan melakukan demo, namun karena menjaga kondusifitas. Maka kita memilih untuk mengikuti hearing saja, tujuannya tetap sama yakni pemberhentian Kades,"ungkap Firdaus.
Dilanjutkan Firdaus, saat ini kondisi internal desa sudah menjadi kacau, bahkan hubungan kades dan warga sudah tidak harmonis semenjak kasus ini viral dan dilakukan sidang adat. Bahkan ada juga salahsatu guru ngaji di desa tersebut sudah mogok mengajar karena merasa desa sudah ternodai. Maka dari itu Firdaus ingin menanyakan kepada Pemkab Seluma agar mengetahui sejauh mana kasus ini di usut, karena sebelumnya Pemkab Seluma sudah berjanji akan mengusutnya hingga tuntas.
BACA JUGA:Pondok Tempat Oknum Kades Diduga Mesum, Tiba - tiba Terbakar
"Kami harap dengan adanya pertemuan dengan Pemkab Seluma, kasus ini mendapatkan titik terang. Karena kami memiliki bukti yang kuat dan berharap agar Kades dapat diberhentikan secara tidak hormat karena diduga terlibat kasus asusila,"tegas Firdaus.
Untuk diketahui, kasus dugaan perselingkuhan yang ditujukan kepada Kades Dusun Baru Kecamatan Ilir Talo saat ini telah ditindaklanjuti oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Seluma melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) dan Inspektorat Seluma.
Namun Pemkab Seluma belum bisa mengambil keputusan lantaran pelapor dan terlapor memiliki pendapat yang berbeda, maka dari itu Inspektorat Seluma saat ini tengah menerjukan tim khusus untuk melakukan audit investigasi ke lapangan.
BACA JUGA:1 Minggu Bimtek Dana Desa Apa Pelesiran? Kades 1 Kecamatan ke Jakata dan Magelang
Hal ini dibenarkan oleh Inspektur Inspektorat Seluma, Dr. Marah Halim, SP, MP, MSi, MAk, CGCAE, QRMP. Dikatakannya bahwa seluruh keterangan awal sudah diambil, namun belum cukup untuk diambil kesimpulannya.
"Pekan lalu sudah kita kumpulkan keterangan awal saksi, pelapor dan terlapor. Saat ini kita masih lakukan audit investigasi ke lapangan,"jelas Marah Halim.
Dilanjutkan Marah, audit investigasi ini dilakukan untuk pengumpulan bahan dan keterangan (Pulbaket) agar mengetahui lebih dalam informasi yang sebenarnya terjadi, termasuk memeriksa video amatir yang beredar dan memanggil beberapa warga lainnya yang mengetahui dan berada di TKP saat kejadian berlangsung.