Rumah Adat Rampung, Masih Ada Pembangunan Lanjutan

Firman/RB RUMPUNG: Rumah adat Mukomuko yang akan mulai difungsikan tahun ini--

MUKOMUKO, KORANRB.ID  – Setalah lama dinanti-nantikan masyarakat, akhir rumah adat Mukomuko rampung. Di tahun 2024 ini juga bangunan siap untuk digunakan sesuai peruntukan. Sekalipun akan ada pembangunan lanjutan.

“Rumah adat sudah bisa kita gunakan, segera mungkin kita serahkan bangunan rumah adat ini kepada Bupati Mukomuko Sapuan,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Mukomuko,  Apriansyah ST, MT. 

Tujuan rumah adat Mukomuko diserahkan sesegera mungkin kepada Bupati H. Sapuan, SE, MM, Ak, CA, CPA, CPI agar bisa mengajak seluruh pemangku adat di Mukomuko untuk melihat langsung bangunan rumah tersebut. Selain itu, agar rumah adat bisa cepat dimanfaatkan untuk kepentingan kegiatan adat.

BACA JUGA: Apel Pedana ASN, Kinerja Berorientasikan Capaian

“Kami dari OPD teknis hanya sebatas mewujudkan bangunan. Alhamdulillah, bangunannya sudah selesai. Sedangkan untuk pemanfaatan rumah adat ini kita akan serahkan  kepada Bupati. Apakah nanti sebelum dimanfaatkan ada acara berdoa bersama atau seperti apa, kita serahkan kepada Bupati dan Badan Musyawarah Adat (BMA) Mukomuko,” ujarnya.

Apriansyah membenarkan masih banyak yang harus dilengkapi di rumah adat itu. Diantaranya pagar, landscape, toilet, aula, dan lainnya. Untuk kekurangan itu, akan dilengkapi secara bertahap. 

Tahun ini, eksekutif dan legislatif sudah sepakat kembali memplotkan anggaran Rp700 juta di APBD 2024 Mukomuko. Namun untuk kegunaan anggaran, belum dapat dipastikan karena belum ada petunjuk dari Bupati.

BACA JUGA: Ditinggal Rayakan Tahun Baru, Rumah Monas Ludes, Tak Ada Mobil Pemadam Datang

"Kita akan meminta petunjuk dari pimpinan soal kegunaan anggaran tersebut. Untuk membangun landscape, dan membangun toilet. Sebab baik toilet pria dan wanita sangat penting. Karena tidak mungkin rumah adat gak ada toiletnya. Sisa anggaran bangun toilet, kita gunakan untuk membangun landscape," ujarnya. 

Sedangkan untuk membangun pagar rumah adat, nanti akan kembali diusulkan di tahun 2025. Karena butuh dana besar, termasuk membangun aulanya. Memang  sebelumnya telah anggaran sebesar Rp700 juta akan digunakan untuk membangun pagar. 

Karena dirasa tidak cukup, maka pembangunan pagar ditunda. Sehingga anggaran itu dialihkan untuk kegiatan lainnya. "Mudah-mudahan saja, apa yang kita harapkan dapat tercapai dengan baik. Hal itu tidak lain untuk kepentingan masyarakat," pungkasnya.(pir)

 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan