BACA JUGA:Rencanakan Masa Depan Anda dengan Tabungan Hijrah Rencana Muamalat, Bebas Biaya Bulanan
“Maka memang perusahaan berlomba untuk meningkatkan jumlah produksi CPO yang bahan bakunya dari kelapa sawit milik petani,” terangnya.
Selain faktor meningkatnya kebutuhan perusahaan, saat ini jumlah produksi kelapa sawit di perkebunan petani juga menurun.
Ini karena adanya penyakit karat daun dan kekurangan gizi pada perkebunan kelapa sawit milik petani di Bengkulu Utara.
Penyakit yang muncul ini masih sebagai dampak kekeringan yang terjadi selama enam bulan sejak Juli 2023 hingga akhir 2023 lalu.
BACA JUGA:Penyuluh Agama dan Penghulu Wajib Tahu SE Menteri Agama Terbaru, Ini Poin Pentingnya
Ini membuat batang kelapa sawit petani kekurangan air, ditambah banyaknya debu di batang kelapa sawit sehingga menyebabkan penyakit karat daun.
“Dua faktor tersebut yang paling dominan untuk meningkatnya harga layaknya yang terjadi sekarang,” terangnya.
Namun dengan meningkatnya permintaan ekspor CPO maupun meningkatnya kebutuhan dalam negeri untuk program prioritas pemerintah pusat sekarang, ia yakin harga kelapa sawit cenderung stabil di harga tinggi.
Sehingga ia meminta petani juga melakukan perawatan kebun kelapa sawit guna meningkatkan jumlah atau hasil panen setiap dua pekannya.
BACA JUGA:Saat Iran Serang Israel, Netanyahu Sembunyi di Sini, Aman dari Rudal Canggih
“Harga kelapa sawit kita prediksi akan stabil diatas Rp 2.000 per kilonya, maka petani sudah harus memikirkan melakukan perawatan kebun sehingga hasilnya lebih maksimal lagi,” pungkas Desman.
Sementara itu, belakangan ini yang menjadi kendala petani adalah terkait tingginya harga pupuk kelapa sawit.
Sedangkan kebun kelapa sawit petani membutuhkan pupuk yang tidak sedikit untuk mengembalikan kesehatan kebun guna meningkatkan hasil panen per dua pekannya.
Harga TBS kelapa sawit di Perusahaan Bengkulu Utara Pekan Ini
1. PT Mitra Puding Mas 2,660