KORANRB.ID – Harga emas yang mencapai rekor, rupanya, berpengaruh terhadap industri perhiasan.
Pelaku usaha tidak bisa memanfaatkan momen Lebaran sebagai pendongkrak kinerja penjualan.
Sebab, kebanyakan konsumen justru menjual perhiasan.
Ketua Asosiasi Pengusaha Emas Perhiasan Indonesia (APEPI) Jatim, Liana Kurniawan menyampaikan, catatan penjualan selama Lebaran 2024 mengalami anomali.
Biasanya, terjadi lonjakan drastis menjelang pemudik pulang kampung.
BACA JUGA:Evaluasi Lebaran: 897 Perusahaan Tak Bayar THR, Angka Kecelakaan Turun
Namun, tidak ada lonjakan yang terasa tahun ini.
”Karena harga emas mencetak rekor tertinggi dalam 10 tahun terakhir, masyarakat lebih memilih untuk menjual daripada membeli,” terangnya, Senin 15 April 2024.
Lonjakan itu diakui cukup drastis.
Pada 30 Maret, dia mencatat harga emas 24K di pasaran masih mencapai Rp 1,135 juta per gram.
Namun, kemarin angkanya melonjak ke Rp 1,2 juta per gram.
Kenaikan sebesar 5,5 persen dalam jangka mingguan jarang terjadi untuk komoditas tersebut.
BACA JUGA:Lelang Jabatan Eselon II Pemprov Bengkulu, Baru Dimulai, Sudah 5 Pendaftar Gugur
Dia berpendapat, ketegangan di Timur Tengah dan lesunya ekonomi Tiongkok membuat banyak pihak makin cemas.
Alhasil, investor getol mencari emas sebagai salah satu alat lindung nilai.