Dampaknya terhadap pasar minyak, dan reaksi dari aktor global lainnya.
Meskipun ketegangan antara Iran dan Israel dapat memicu kenaikan harga emas.
Efeknya mungkin bersifat sementara dan tergantung pada perkembangan situasi yang lebih luas di kawasan tersebut.
Melansir dari website logam mulia, harga emas per 21 April 2024 Rp1.347.000,00 per gram.
Chief Executive Officer Jooara Gembong Suwito memproyeksikan bukan tidak mungkin harga emas akan mencapai Rp 1.500.000 per gram tahun ini.
“Ya ke depan, Rp 1.500.000 per gram kelihatan di tahun ini. Bisa lebih cepat tergantung dari eskalasi perang.
Jika perang tidak memanas signifikan kenaikan emas berkisar Rp 1.300.000 sampai Rp 1.400.000 per gram,” terang dia.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Pemilik Toko Emas Central di Jalan Kz. Abidin Pasar Minggu Kota Bengkulu, Bunal menjelaskan bahwa hal yang menjadi penyebab naiknya harga emas adalah permasalahan global.
Emas atau logam mulia menjadi barang dengan nilai tukar termahal.
Hal ini disebabkan anggapan masyarakat bahwa jika kaya diukur dari seberapa banyak emas yang dimiliki.
Serta juga memang dalam kehidupan ekonomi, emas menjadi barang yang wajib dimiliki.
"Selain memang harga alami emas tinggi, juga konflik ekonomi dan politik turut membuat kenaikan emas di daerah," jelas Bunal.
Untuk harga emas kualitas 99 persen atau emas murni di harga Rp1.200.000/gram dan yang kulitas 96 persen itu di harga Rp1.150.000/gram dan masing masih kulitas mengalami kenaikan 10% dari harga sebelum lebaran.
Sementara itu, Dekan fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Bengkulu Prof. Dr. Kamaludin, SE, MM menjelaskan bahwa kenaikan emas di pengaruhi juga dengan ekonomi global.
Selain itu juga kenaikan emas dipengaruhi oleh keadaan geopolitik skala besar.
"Hal ini juga dipengaruhi oleh keadaan dunia," jelas Kamal.