Selain itu, ancaman bahaya itu bisa disertai dengan turunnya awan panas dan erupsi efusif atau aliran lava.
”Itu bahayanya,” ujarnya.
Muhammad Wafid menuturkan kendati terjadi penurunan aktivitas, PVMBG berkesimpulan bahwa aktivitas vulkanik tersebut masih tinggi.
Oleh sebab itu, Gunung Ruang masih berada di Level IV.
”Ini berdasarkan hasil pengamatan visual dan instrumental,” papar Muhammad Wafid.
BACA JUGA:Melestusnya Gunung Ruang Membuat Semua Pihak Waspada, Ada Potensi Tsunami
Menurut Muhammad Wafid, juga perlu diinformasikan bahwa stasiun pemantauan seismik di Pulau Ruang tidak mengirimkan data kegempaan sejak 17 April.
Diduga hal itu terjadi karena stasiun seismik mengalami kerusiakan akibat erupsi Gunung Ruang.
Sejauh ini Gunung Ruang dipantau melalui stasiun seismik di Gunung Karangetang dan sejumlah gunung lainnya.
”Rekaman erupsi masih dari stasiun seismik Gunung Ruang,” paparnya.
Sementara itu Tim PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM telah memasang satu stasiun pemantau seismic di Pos Gunung Ruang.
Jaraknya bila dihitung dari puncak sekitar 5 kilometer.
BACA JUGA:Dari Korban Letusan Gunung Agung Bali, Jadi Pusat Budaya Ogoh-ogoh di Provinsi Bengkulu
”Sudah kami pasang untuk memantau,” paparnya dalam keterangan resmi.
Sementara Gunung Marapi di Sumatera Barat mengalami peningkatan aktivitas vulkanik.
Terjadi letusan pada Minggu dini hari 21 April pukul 02.18.