Hal ini pertama kali diumumkan oleh Senator AS Gaylord Nelson pada tahun 1970. Ia adalah dosen ilmu lingkungan.
Tanggal ini sebenarnya sama dengan Waktu Musim Semi di Belahan Bumi Utara dan Waktu Musim Gugur di Belahan Bumi Selatan.
Namun, kebanyakan orang merayakan Hari Bumi pada tanggal 22 April, mengacu pada peristiwa ketika para aktivis merayakan hari pertama terlambat pada hari tersebut .
Tahun 1960-an, namun ada pula yang merayakan Hari Bumi sebagai ekuinoks musim semi, sehingga waktunya berbeda di belahan bumi utara dan selatan.
BACA JUGA:Bursa Mobil Bekas di Bengkulu, Mulai dari Rp 40 Juta, Yuk Intip Apa Saja?
Hari Bumi awalnya merupakan inisiatif komunitas dan dirayakan oleh organisasi non-pemerintah dan organisasi di bidang perlindungan lingkungan, sedangkan Hari Lingkungan Hidup Sedunia dirayakan pada Konferensi Lingkungan Hidup Perserikatan Bangsa-Bangsa yang diadakan pada tanggal 5 Juni. 1972. di Stockholm.
Tanggal konferensi kemudian ditetapkan untuk Indonesia yang ikut serta dalam konferensi tersebut dan diwakili oleh Prof. Emil Salim adalah ketua organisasi Bappenas dan sering dirayakan di banyak negara di dunia.
Tujuan utama dari dua hari raya ini adalah untuk meningkatkan kesadaran setiap hari tentang kerusakan ekologi.
Jangan jadikan Hari Bumi Sedunia ini hanya sekedar ajang berkumpul untuk merawat bumi, namun tanpa adanya aksi nyata untuk melindungi, merawat dan menyelamatkan bumi.
Perlindungan bumi bukanlah tanggung jawab individu, namun perlindungan bumi secara eksklusif menjadi tanggung jawab semua pihak yang hidup di Bumi. (*)