Untuk mengatasi kekurangan guru tersebut, pihaknya telah mengajukan usulan penambahan ke Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong melalui seleksi CASN dan PPPK.
Pada tahun 2022, daerah tersebut mendapatkan kuota penerimaan PPPK sebanyak 141 orang, dan pada tahun 2023, kuota tersebut meningkat menjadi 300 orang.
“Kita pada dasarnya ingin mengusulkan sebanyak mungkin formasi guru, hanya saja pemerintah pusat pun tentu akan melihat sejauh mana prioritas kita nantinya. Dan setiap usulan pun belum tentu sepenuhnya diakomodir,” beber Hanapi.
Sebelumnya, pada tahun 2022, Dinas Dikbud Rejang Lebong menerima kuota penerimaan PPPK sebanyak 141 orang, dan pada tahun 2023, mendapatkan kuota sebanyak 300 orang.
Meskipun demikian, ketersediaan tenaga guru ASN di 15 kecamatan di Kabupaten Rejang Lebong masih kekurangan, dengan jumlah 1.879 orang hingga akhir 2023. Kekurangan ini diatasi dengan keberadaan 1.789 guru berstatus honorer.
Terkait kebutuhan guru dari jalur PPPK, Hanapi menambahkan pihaknya akan terus mengupayakan rekrutmen PPPK tenaga guru setiap tahunnya.
Ia menjelaskan bahwa jumlah guru baik berstatus ASN dan honorer yang mengajar di TK, SD dan SMP di wilayah tersebut saat ini mencapai 3.668 orang, yang terdiri dari 1.879 guru berstatus ASN dan 1.789 orang berstatus guru honorer.
"Jumlah guru yang ada di Kabupaten Rejang Lebong ini masih kurang walaupun sudah dapat kuota guru PPPK, kita setiap tahunnya akan terus mengusulkan penambahan guru melalui PPPK," jelas Hanapi.(**)