1. Sangha Agung Indonesia (SAGIN), "Keharmonisan Merupakan Pedoman Hidup Berdampingan Dalam Berbangsa".
2. Sangha Theravada Indonesaia (STI), “Memperkokoh Persatuan dalam Keberagaman”
3. Perwalian Umat Buddha Indonesia (WALUBI), “Untuk Hidup Bahagia Sebagai Makhluk dan Manusia, Marilah Kita Meningkatkan Kesadaran yang diajarkan oleh Sang Buddha”.
Supriyadi menjelaskan, Kementerian Agama telah menetapkan tema peringatan Hari Raya Tri Suci Waisak 2568 BE/2024 adalah “Kesadaran Keberagaman Jalan Hidup Luhur, Harmonis dan Bahagia”.
BACA JUGA:Suhu Mencapai 9 Derajat Celcius, Ini 8 Kota Terdingin di Indonesia
“Tema peringatan Tri Suci Waisak 2568 BE memberi pesan kepada kita bahwa perbedaan bukanlah sesuatu yang harus diperdebatkan dan dipertentangkan. Perbedaan harus dipahami dan disadari sebagai keberagaman yang saling menguatkan satu sama lain dalam menapaki hidup luhur untuk mencapai tujuan kehidupan yang harmonis dan Bahagia,” kata Supriyadi.
Dalam penanggalan Buddhis, Supriyadi menjelaskan, pada 2568 tahun yang lalu, Guru Agung Buddha telah mengingatkan arti penting kesadaran atas perbedaan sebagai keberagaman dalam upaya menghindari perselisihan.
Dhammapada Syair 6 menyatakan “Pare ca na vijananti, Mayamettha yamamase, Ye ca tattha vijananti, Tato sammanti medhaga”.
Artinya, “Masih banyak orang tidak mengerti mengapa kita dapat binasa di dunia ini akibat perselisihan. Ia yang memahami kebenaran ini, akan dapat melenyapkan perselisihan”.
BACA JUGA:Berikut 7 Kebaikan Sederhana Tapi Melekat di Hati Seseorang, Boleh Dicoba
Karena itu, umat Buddha diharapkan memaknai peringatan Tri Suci Waisak dengan mengedepankan kesadaran akan keberagaman guna merajut kehidupan bersama dengan suka cita.
“Umat dapat mengikuti peringatan Tri Suci Waisak dengan “Sati” penuh kesadaran dan sukacita bersama keluarga” ungkap Supriyadi.
Supriyadi juga menambahkan, selain di Candi Borobudur, Candi Sewu, Candi Muara Takus, Candi Muara Jambi, dan Candi Sojiwan, Puja Bhakti menyongsong detik-detik Waisak juga digelar di berbagai vihara di Indonesia.
Menteri Agama melalui Staf Khusus Menteri Agama Bidang Media dan Komunikasi Publik Wibowo Prasetyo mengajak umat Buddha untuk terus meningkatkan kesadaran bahwa negara ini berdiri di atas perbedaan dan keragaman.
BACA JUGA:Isu Presiden Jokowi dan Gibran Gabung ke Golkar, Ini Penjelasan Airlangga
“Kesadaran bahwa bangsa ini kaya akan keragaman sangat penting untuk merawat harmoni dan kerukunan. Sebab, kerukunan adalah prasyarat pembangunan Indonesia,” sebut Wibowo Prasetyo di Jakarta, Kamis 25 April 2024.