Bentuk Koalisi Besar! Ini Kata Pengamat

Jumat 26 Apr 2024 - 22:43 WIB
Reporter : Fiki Susadi
Editor : Ade HR

Dengan PDIP, komunikasi juga terjalin melalui Puan Maharani.

Prabowo, diakui Muzani, masih berupaya bertemu dengan Megawati Soekarnoputri.

Ditanya soal potensi resistansi dari partai KIM jika koalisi terlalu besar, wakil ketua MPR tersebut yakin tidak akan terjadi. 

BACA JUGA:Kesalahan Teknis Lion Air, Datangkan Pesawat dari Jakarta, Bersambung Tertunda Penerbangan di Bandara Bengkulu

Sesuai kesepakatan, KIM menyerahkan Prabowo untuk melakukan komunikasi politik dengan pimpinan partai politik mana pun. 

“Karena ada kebutuhan untuk saling menguatkan dalam pemerintahan yang akan datang,’’ tuturnya.

Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep mengamini hal itu.

Anak bungsu Presiden Jokowi tersebut menilai masuknya partai lain seperti PKB dan Nasdem ke KIM sebagai hal positif. ’’Saya rasa baik,’’ ujarnya di Jakarta.

BACA JUGA:Tes Wawancara Ditunda, Seleksi JPTP Pemprov Bengkulu Lanjut Senin

Suami Erina Gudono itu juga meyakini, dengan adanya tambahan tokoh-tokoh seperti Surya Paloh dan Muhaimin Iskandar, akan ada sumbangan ide untuk membangun negara ke depan. 

“Saya berharap ada pandangan-pandangan,’’ katanya.

Sementara itu, PKS juga tidak menutup opsi bergabung dengan pemerintah. 

Sinyal itu ditunjukkan dengan sikap mereka mengundang Prabowo Subianto dalam kegiatan halalbihalal partainya hari ini 27 April 2024.

BACA JUGA:Turunkan Kolesterol Jahat, Ini Cara Buat Teh Belimbing Wuluh

Sekjen PKS Aboe Al-Habsyi menegaskan, jika Prabowo mau hadir, pihaknya siap menyambut secara maksimal. “Kalau Pak Prabowo datang, kita juga akan kasih karpet merah,” ucapnya. 

Dari situ, mungkin pembicaraan lebih jauh akan ditindaklanjuti. Tapi, Aboe memastikan, masuknya PKS di pemerintahan bukan hal yang harus terjadi. Sebab, secara prinsip PKS siap dengan semua opsi. 

Kategori :