Meski, kemungkinan apa pun masih bisa terjadi untuk PDIP dan PKS.
“Kita tidak tahu nanti dalam perkembangan apakah dua partai ini akan juga mempertimbangkan masuk dalam pemerintahan,’’ kata doktor jebolan Universitat Hamburg itu.
Lebih lanjut, Aditya menilai pembentukan koalisi pemerintahan baru bagi partai pengusung menjadi penting.
Sebab, itu menyangkut konfigurasi kekuatan politik baru dan juga struktur kelembagaan pemerintahan baru yang sedang dipersiapkan selama masa transisi.
BACA JUGA:Bersih-bersih Berantas Sarang Nyamuk!
Dalam enam bulan ke depan, Prabowo Subianto sebagai presiden terpilih punya agenda transisi untuk menyiapkan dukungan politik bagi presiden terpilih.
Meski punya kepentingan, Aditya mengingatkan perlunya upaya memperkuat kekritisan publik yang direpresentasikan oleh kekuatan partai politik di parlemen.
Menurut dia, perlu ada partai yang mengambil sikap di luar pemerintahan.
“Bukan hanya semata-mata berfokus kepada pemerintahan tetapi mengabaikan check and balances kekuasaan di sebuah negara yang demokratis,’’ katanya.
BACA JUGA:Seleksi Paskibraka Kota Bengkulu Diklaim Transparan, Fenny: Tidak Ada Celah Pihak Ketiga
Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menekankan, komunikasi politik dengan partai-partai lain akan terus berjalan.
Dia menengarai pertemuan dengan Nasdem belum menjadi akhir safari politik Prabowo.
“Akan terus terjadi pertemuan-pertemuan dengan tokoh-tokoh dan pemimpin partai politik lainnya,’’ ujarnya.
Soal komunikasi dengan PDIP dan PKS, Muzani juga tidak menutup kans tersebut.
BACA JUGA:Penertiban Pantai Panjang, Pedagang Diminta Jual Produk Khas Bengkulu
Sebagaimana komitmen Prabowo, akan mengajak semua pemimpin untuk bersama-sama membangun Indonesia.