Permasalahan pengembangan minyak manis dari CPO ini adalah rendemen yang dihasilkan sedikit, sehingga bila dilakukan perhitngan ekonomi belum bisa menunjukan keuntuungan. Dr. Yazid menerangkan bahwa hal tersebut tidak khawatir karena sebetulnya masih ada potensi dari kernel, bungkil kernel dan sludge yang bisa bernilai ekonomis dalam suat usaha industri minyak sawit.
“Untuk pengolahan CPO yang dapat digunakan sebagai bahan bakar pengganti diesel, baik dalam bentuk minyak nabati murni atau yang telah dikonversi menjadi metil ester. Pada minyak nabati murni yang dapat digunakan sebagai bahan bakar tanpa mengubah struktur kimia minyak tersebut atau yang disebut dengan Pure Plant Oil (PPO),” ungkapnya
Dalam permasalahan pengembangan biodiesel mandiri dari suatu produk CPO asam tinggi, menurut Dr. Yazid hal ini merupakan memang suatu produk akhir yang penting dari kelanjutan pengolahan CPO asam tinggi. Dalam pembuatanya diperlukan suatu reaktor khusus dalam proses pembuatan Biodisel sawit ini terdapat proses trans esterifikasi dua tahap (dimana bahan baku dari CPO maka sebelumnya pertu dilakukan esterifikasi).
BACA JUGA:Usulan Pj Sekda Kota Ditolak Lima Kali, Pemkot Lapor Kemendagri, Eko: Medy Pebriansyah ASN Terbaik
Tahapan selanjutnya dilanjutkan dengan pencucian, pengeringan dan terakhir filtrasi. Semua ini sangat menarik perhatian sehingga pihaknya sangat berharap adanya keberlanjutan untuk kegiatan pengabdian ini untuk mencapai hal tersebut. (rls)
Program PPM di Dusun Ps. Bemban Kecamatan Air Napal Kabupaten Bengkulu Utara (Tim PPM FP UNIB: Yazid Ismi Intara, Hidayat Koto dan Ulfa Anis).