KORANRB.ID – Konflik geopolitik yang memanas dan ketidakstabilan ekonomi global mulai berdampak pada kegiatan usaha dalam negeri.
Kondisi tersebut membuat peningkatan biaya logistik dan penurunan pesanan dari luar negeri.
Baik industri yang berorientasi ekspor maupun industri yang berbahan baku impor.
Itulah yang tecermin pada hasil indeks kepercayaan industri (IKI) April 2024 yang mengalami perlambatan ekspansi.
IKI bulan lalu menurun bila dibandingkan pada Maret 2024.
BACA JUGA:Presiden Ingin Perencanaan Kesehatan Daerah Terintegrasi dengan Pusat
Persentase jawaban responden yang menyebut kondisi usahanya meningkat dan stabil turun dari 76,4 persen menjadi 73,9 persen.
”IKI April 2024 masih ekspansif 52,3, turun 0,75 poin jika dibandingkan pada Maret 2024 sebesar 53,05. Meski, ekspansinya melambat.
Hal ini merupakan sinyal untuk industri di tengah kondisi iklim usaha global saat ini,” ujar Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arif di Jakarta, Senin 29 April 2024.
Penurunan nilai IKI dipengaruhi menurunnya nilai variabel pesanan baru dan persediaan produk.
Variabel pesanan baru kontraksi 2,32 poin menjadi 51,93 dan merupakan yang terendah selama 2024. Variabel persediaan produk menurun 1,61 poin menjadi 54,02.
BACA JUGA:Pabrik Rokok di Curup Mulai Beroperasi, Ini Merek Dagangnya
Sebaliknya, variabel produksi meningkat 2,43 poin menjadi 51,76. Sebab, persediaan yang telah terserap optimal pada Maret mulai kembali diproduksi.
”Namun, peningkatan biaya produksi seperti biaya bahan baku dan energi serta peningkatan biaya logistik tentu berpengaruh pada harga jual dan keputusan berproduksi,” katanya.
Meski demikian, 19 subsektor masih mengalami ekspansi dengan kontribusi terhadap PDB 2023 sebesar 87,7 persen.