Penyebaran PMK di Kota Bengkulu Menurun, Tidak Ada Kasus Baru di Februari

TERNAK: Hewan ternak milik warga yang terserang PMK di Kota Bengkulu.--JORDI FERIZON/RB
BENGKULU, KORANRB.ID - Penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang ternak di Kota Bengkulu mulai menurun. Bahkan hingga pertengahan Februari, tidak lagi ada kasus sapi yang terserang PMK.
Kepala Bidang (Kabid) Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bengkulu, drh. Henny Kusuma Dewi menjelaskan, hasil pemeriksaan laboratorium dan data yang ada, menunjukkan tidak ada penambahan kasus PMK.
“Untuk saat ini penyebaran PMK tidak ada laporan lagi, yang di Bangkahan dan Teluk Sepang kemarin ada tambahan 2 ekor, tapi hasil lab menunjukkan negatif,” sampainya, Minggu 16 Februari 2025.
BACA JUGA:Pasir Putih Kawasan Wisata, Pedagang Bakal Direlokasi
Kemudian Henny menjelaskan bahwa kasus PMK di Kota Bengkulu bermula dari pembelian dua ekor sapi oleh peternak setempat dari Kabupaten Seluma.
Sapi yang terjangkit kemudian menulari sapi lainnya.
“Ada 14 ekor ternak sapi di Kota Bengkulu yang saat ini terkonfirmasi terserang PMK, dimana awalnya peternak ini membeli sapi dari luar daerah, lalu menyebar ke sapi yang ada,” ungkapnya.
Sebagai langkah pencegahan, DKPP Kota Bengkulu memberikan pengobatan terhadap sapi yang terinfeksi.
DKPP juga mengingatkan para peternak dan warga untuk tidak membeli sapi dari luar daerah untuk sementara, serta terus membersihkan kandang dan hewan ternak agar menekan penyebaran kasus PMK.
“Kami berharap kepada peternak untuk lebih hati-hati lagi dalam memilih sapi, bahkan kalau bisa, jangan dulu membeli sapi dari mana pun mengingat kondisi saat sedang parah penyebaran PMK,” ucapnya.