KORANRB.ID – Pengetahuan penting tentang mitigasi bagi kita yang menghuni daerah dengan tingkat ancaman gempa tinggi.
Apalagi Bengkulu menjadi salah satu daerah di Indonesia yang masuk menjadi daerah rawan gempa.
Dikutip dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Bengkulu bahwa sepanjang periode Januari hingga Desember 2023, wilayah Bengkulu telah mengalami 1.472 kali gempa bumi.
Sehingga atas kekayaan alam tersebut, Bengkulu memilki 2 ancaman bencana alam gempa.
Gempa yang sering bahkan gerap terjadi di Bengkulu, yakni gempa tektonik.
BACA JUGA:Pilgub Bengkulu, Ada 8 Nama Ikut Penjaringan di PDI Perjuangan, Ini Daftarnya
Jenis gempa ini merupakan, gempa yang terjadi di lautan yang berasal dari pergesekan antar lempeng bumi.
Yang secara tidak langsung, menimbulkan getaran hebat serta dampak yang paling buruk dari pergeseran lempengan bumi tersebut.
Seperti menimbulkan getaran hebat, yang mampu meluluhlantahkan bangunan di darat dan menimbulkan gelombang laut tinggi yang dinamai dengan Tsunami.
Sedangkan, jenis gempa yang kedua yakni dinamai dengan istilah gempa Vulkanik.
Gempa ini timbul akibat aktifnya atau erupsinya sebuah gunung berapi, sehingga menimbulkan getaran yang tidak kalah hebatnya dengan gempa tektonik.
Jadi dari kedua jenis gempa tersebut, masyarakat yang mendiami daerah dengan rawan bencanan.
Haruslah memilki pengetahuan mitigasi atau antisipasi saat mengalami bencana gempa tersebut.
Berikut koranrb.id, menjabarkan langkah yang harus dilakukan baik sebelum, saat, dan pascabencana bencana Gempa Bumi.